Thursday, May 30, 2013

MENARUH (SEBENTAR ) NASIONALISME DALAM KALENG BISKUIT

Pagi ini Kyai Kastubi menyempatkan browsing dan membaca pengumuman lelang di sebuah Web lelang.com. Sudah tiga tahun sejak lelang terahir dilaksanakan, kemajuan di republik ini memang terasa mencengangkan. Kita menjadi kurang membutuhkan regenerasi pemimpin lagi sejak lelang terbuka ini dilaksankan, lelang ini memang dikususkan untuk mencari birokrat.


Lelang presiden-menteri-dan lelang pejabat eselon satu dilaksanakan menyusul kegagalan beberapa kali pemilihan dan pelantikan pejabat birokrat. Lelang ini memang terbilang terlambat, karena lelang serupa untuk menentukan anggota senat (dahulu disebut anggota DPR) sudah lama dilaksanakan, dengan hasil tidak dijumpainya lagi siaran TV yang menayangkan anggota senat yang lagi menguap saat sidang, dan semakin bagusnya aturan main bernegara karena produktifitas mereka dalam membuat Undang-Undang tidak lagi dipengaruhi oleh uang sidang baik resmi maupun tidak resmi.



Setelah lima kali lelang dilaksanakan mayoritas pemenang lelang berasal dari beberapa top manager perusahaan multinasional, warga negara Eropa. Hal ini disebabkan karena persyaratan utama lelang adalah track record dalam dunia suap menyuap dan korupsi. Suatu hal yang terlanjur jadi budaya di negeri ini, sehingga sulit dipenuhi oleh peserta dalam negeri. Apalagi keterangan track record ini harus dibuktikan dengan rekomendasai dari lembaga independent internasional, sesuatu yang akan sangat sulit juga didapatkan oleh peserta dalam negeri, mengingat untuk mendapatkan rekom terbang memasuki negara mereka saja tidak bisa (padahal pesawat yang diterbangkan buatan meraka!).

Banyak hal berbeda dirasakan setiap kali pergantian pemenang lelang. Seperti Presiden hasil lelang terakhir, yang sempat mengusik fikiran Kyai Kastubi, karena mengeluarkan kebijakan berupa mengangkat robot menjadi pejabat pengambil keputusan di tingkat eselon II di wilayah setingkat Distrik (Kabupaten), Sedangkan Kepala Badan/Dinas/Instansi serta Kepala Bidang, Seksi, Bagian serta staf pada umumnya bertugas meng-entri data dan fakta pada sistem kerja robot.



Pekerjaan mengentri data ini tidak kalah merepotkannya dengan pekerjaan pengambilan keputusan itu sendiri. Sistem kerja robot dibuat berjenjang dengan sensor data terhubung dengan database negara dan kondisi real time satelit yang banyak beredar di atas atmosfir negara. Sering sekali robot gagal loading saat entri data telah susah payah dilakukan. Penolakan robot ini kebanyakan disebabkan masih terdapatnya beberapa jenis data yang dicoba direkayasa.
Hasil kerja robot mulai dirasakan masyarakat setelah mereka tidak lagi menjumpai keputusan yang sering berubah, sebagaimana sindiran mereka ”esuk dele sore tempe”. Juga tidak dijumpainya lagi demo-demo memprotes keputusan penggusuran dan relokasi pasar dan pedagang kaki lima. Mereka percaya robot tidak punya interes politik dan tidak mempan suap, karena memang tidak butuh uang untuk membeli Villa buat istri hasil poligami. 


Kyai Kastubi ingat sejarah yang sedikit membuat generalisasi bahwa negara-negara mantan jajahan Enggris saat ini menjadi negara-negara maju, mengapa saat ”dijajah” petualang-petualang politik opotunis domestik negara kian semrawut ? Berangkat dari sini agaknya salah satu yang mendasari mengapa pemenang lelang birokrat ini dapat diterima luas oleh masyarakat.


Kalau boleh mengambil beberapa kasus semakin baiknya nasib yang menghampiri teman-teman disekitar Kyai Kastubi, yang sejak awal telah divonis oleh garis kehidupan sebagai golongan kaum duafa, adalah kenyataan bahwa mereka kini tidak lagi direpotkan dengan tempat perawatan dan harga obat saat sakit. Mereka tinggal menggesekkan kartu asuransi kesehatan nasional di rumah sakit tempat meraka dirawat, maka secara otomatis klaim tagihan akan dibayarkan oleh negara melalui rekening sang Presiden pemenang lelang itu. 


Belum lagi dunia usaha dan geliat ekonomi masyarakat semakin mencengkeram kuat melalui ekspansi bisnis melalui pasar modal yang telah berdiri disetiap negara bagian (dulu disebut propinsi). Pergerakan saham dapat dipantau setiap saat melalui note book yang hampir telah dimiliki oleh setiap penduduk di negeri ini. Pelayanan internet disediakan secara gratis oleh kementerian informasi dan pendidikan masyarakat (dulu disebut Depkominfo), melalui jaringan hot spot yang integrated dengan jaringan BTS puluhan operator GSM dan CDMA. 


Walau berasal dari negara sekuler, sang presiden pemenang lelang ini cukup kuat menanamkan nilai-nilai ketimuran dengan menerapkan sensor ketat pada akses masyarakat pada pornografi. Sensor ini dibuat dengan melakukan lelang terbuka pengadaan software anti pornografi yang dapat dipasang secara include pada jaringan satelit negara.


Memang sejak pencanangan program operasionalisasi Satelit untuk semua, puluhan satelit beredar di atas atmosfir negeri ini. Tidak ada sejengkalpun wilayah yang luput dari pantauan negara, sehingga segala aplikatif program dengan mudah dapat diterapkan untuk mengatur kehidupan. Seperti untuk mencari jenis pelayanan, persyaratan, lokasi dan kondisi kelurahan A (saat ini tidak ada lagi sebutan Desa) secara real time dapat diakses melalui internet, karena amat lengkapnya data base yang ada. Cerita tentang data jumlah Gakin yang dulu tidak pernah sama antar departemen saat ini mustahil ditemukan lagi. 


Lebaran tahun ini Kyai Kastubi akan berkunjung ke makam ayahanda tercinta di Kota Reog. Namun rencana berangkat sehari sebelum lebaran, agar sempat berpuasa barang sehari di kota tercintanya diurungkan. Takmir masjid di sebelah desa secara mendadak mengundangnya jadi khatib dan imam sholat ied. Beliau terpaksa mengambil penerbangan pertama dari Bandara Minak Koncar di kota Lumajang, toh jarak 600 km ke kota reog dapat ditempuh hanya 15 menit. Beliau bersyukur Sejak Cucu BJ Habibie jadi menteri transportasi udara, disetiap kota terdapat fasilitas bandara dengan maskapai nasional maupun internasional siap memberikan pelayanan terbaiknya 24 jam ! 


Cerita tentang macet jalur Pantura saat lebaran sudah sangat lama tidak terdengar lagi. Jalur pantura yang dulu sangat melegenda itu saat ini sudah dipecah jadi 3 klasifikasi jalur, pantura bagian utara-bagian tengah (merupakan jalan tol) dan pantura bagian selatan. Jalur-jalur tersebut jalur baru, sedangkan jalur pantura peninggalan penjajah Belanda tidak difungsikan lagi dan dijadikan jalur hijau sekaligus dimasukkan sebagai cagar budaya.


Lumajang, 30 April 2030.

0 comments:

Post a Comment

Join, please