Lumajang Travelers

Lumajang Travelers, Puncak B29, Air terjum Tumpak Sewu, Sgi Tiga Ranu, Ranu Pane Base Camp Semeru Mountains.

Lumajang Social Hiking

Warna Warni Budaya Jawa, Madura, Tengger, rancak tersaji disini.

Lumajang Exotics View

Lembah luas sepanjang kaki Semeru, Gunung tertinggi di Jawa ada disini.

Lumajang Care

Masyarakat care, penuh empati, dihampar senyum, salam, dan sapa.

Harmoni Lumajang

Temukan Harmoni Lumajang diantara serakan awan dan hamparan hijau ladang dan ngarainya.

Thursday, December 15, 2011

Kesehatan Lingkungan Kabupaten Lumajang

Trend Menggembirakan Kesehatan Lingkungan Kabupaten Lumajang

Perkembangan dan update pencapaian Kabupaten Lumajang dalam bidang kesehatan lingkungan dan sanitasi memang selalu menggembirakan. Di tingkat Propinsi Jawa Timur, bahkan Nasional, capaian Kabupaten Lumajang selalu menjadi rujukan. Penggerakan masyarakat dengan output swadaya masyarakat dalam bidang pembangunan sarana dan prasarana sanitasi, khususnya jamban menjadi “jujukan” wilayah lain untuk melakukan studi banding.

Deklarasi ODF Kec. Pasrujambe
Sebelum tulisan ini kita lanjutkan, ada baiknya kita singgung sekilas pengertian sanitasi dan kesehatan lingkungan. Beberapa ahli memberikn defenisi, bahwa kesehatan lingkungan adalah ilmu multi disipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.

Sedangkan pengertian sanitasi menurut Ehler dan Steel (1958) adalah sebagai usaha untuk mencegah penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai penularan penyakit tersebut. Menurut Riyadi (1984), sanitasi lingkungan adalah prinsip-prinsip untuk meniadakan atau setidak-tidaknya menguasai faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit. Sementara organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memberikan batasan sanitasi yaitu pengawasan penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan kerja.

Tahap dan momentum perkembangan sanitasi dan kesehatan lingkungan di Kabupaten Lumajang dimulai ketika Lumajang menerapkan metode Community Led Total Sanitation (CLTS) sebagai sebuah metode pemberdayaan masyarakat, yang kemudian terbukti mampu meningkatkan  akselerasi akses masyarakat pada penggunaan jamban sebagai satu satunya sarana buang air besar secara signifikan. Metode ini kemudian diperkuat dengan mengaplikasikan pendekatan marketing sanitasi untuk mencukupi demand jamban sehat yang meningkat. Pendekatan yang biasa digunakan sales promotion girl (SPG) dalam memasarkan suatu produk ini, ternyata mampu diterapkan pada pemasaran jamban sehat di masyarakat, sehingga lahirlah beberapa pengusaha jamban dengan ribuan jamban berhasil terjual.

Selama dan setelah proses diatas berlangsung, pencapaian status Open Defecation Free (ODF), banyak dicapai, bahkan di tingkat Kecamatan. Status ODF merupakan output utama gerakan total sanitasi, dan merupakan indikator utama keberhasilannya. Status ini ditandai , antara lain jika sebuah komunitas, pada tingkat terendah atau di tingkat Kecamatan, seluruh masyarakatnya sudah berperilaku hanya buang air besar di jamban. Dan sebagaimana kita tahu, selama puluhan tahun Indonesia merdeka, sampai detik ini perilaku berak di sembarang tempat masih menjadi pemandangan umum di tengah masyarakat (di sungai, kebun, dan lain lain). Dan merubah perilaku buang air besar itu, ternyata jauh lebih sulit dibandingkan, misalnya, dengan merubah perilaku komunikasi dengan penggunaan hand phone di masyarakat. Sesuatu yang tidak lagi menjadi perdebatan, bahwa dampak ikutan buang air besar sembarangan, sangat serius terhadap penularan berbagai macam penyakit di masyarakat (sementara dampak radiasi gelombang mobile phone masih sangat debatable ... )

Terkait dengan mukadimah tulisan diatas, berikut kami share update terakhir, perkembangan pencapaian status Open Defecaation Free Kab. Lumajang, yaitu di kecamatan Pasrujambe dan Pronojiwo.

Open Defecation Free Kecamatan Pasrujambe.
Setelah beberapa tahun sebelumnya berhasil dengan gebrakan membangun “seribu seratus sebelas jamban selesai sehari”, dan mencatatkan wilyahnya dalam rekor MURI untuk kegiatan tersebut, maka pada tanggal 6 Desember 2011, Kecamatan yang sama berhasil mendeklarasikan diri sebagai kecamatan ODF ke lima di Kabupaten Lumajang.

Perkembangan cakupan akses jamban di Kecamatan Pasrujambe sejak Desember 2009 – baik improved, unimproved, maupun sharing – sudah pada angka ± 93%. Dan dengan berbagai pendekatan, pada saat deklarasi ini dilakukan penambahan akses yang tercatat sebesar 1268 KK.  Sebetulnya masing-masing desa akan selalu mempunyai karakter masalah yang berbeda untuk mengentaskan masyarakatnya dari perilaku buang air besar di sembarang tempat, namun pada akhirnya mereka berhasil mengatasinya dengan pendekatan sesuai spesifikasi karakter dimaksud.

Sebagaimana cerita-cerita sukses Kecamatan ODF lainnya, di Pasrujambe,  catatan khusus sangat layak diberikan kepada Peran Camat kepala wilayah setempat. Beliau bersama-sama dengan Muspika Kecamatan (Danramil dan Kapolsek), tiada henti bergerak dan menggerakkan perangkat Desa, Posyandu, dan PKK, sehingga semangat ODF itu selalu terjaga menyala di tengah masyarakat. Kita juga mencatat, bahwa pada detik-detik akhir Deklarasi ODF ini, Program Sanimas turut berperan dan mewarnai perjalanan ODF di Kecamatan Pasrujambe ini.

Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kecamatan Pronojiwo
Deklarasi ODF Kecamatan Pronojiwo - Tanggal 12 Desember 2011 menjadi momentum dan pelopor wilayah ODF di sisi selatan Kabupaten Lumajang. Sebagaimana kita ketahui, wilayah ODF sebelumnya ada di sisi barat (Kecamatan Gucialit, Senduro, Padang, Pasrujambe) dan sisi utara (Kecamatan Kedungjajang). Tentu harapan besar, sebagaimana diungkapkan Wakil Bupati Lumajang pada sambutan ODF ini, kecamatan di wilayah selatan lainnya akan segera kerkena dampak replikasi dan menjadi ODF (Kecamatan Tempursari, Candipuro, Pasirian, dan Tempeh). Pelan namun pasti Insya Allah, 21 Kecamatan di Kabupaten Lumajang akan mewujudkan Kabupaten Lumajang ODF.

Deklarasi ODF Kec. Pronojiwo
Kecamatan Pronojiwo dengan jumlah rumah 8.358 buah dengan 9.106 kepala keluarga, terdiri dari 6 Desa, masing- masing Desa Pronojiwo, Sidomulyo, Tamanayu, Sumberurip, Oro-Oro Ombo, dan Supiturang. Sesuai hasil verifikasi ODF, dibandingkan dengan base line data akses jamban, terjadi penambahan sekitar 20% akses jamban improved (1.392) dan 34% akses jamban sharing (461), sehingga deklarasi ODF dilakukan pada tanggal itu. Dan pencapaian ini melengkapi wilayah ODF di Kab. Lumajang menjadi 6 Kecamatan dengan 67 desa ODF.

Peran Tim STBM kecamatan (dengan motor penggerak utama Camat dan kepala Puskesmas) – telah menjadi tim solid yang efektif menggerakkan kegiatan sanitasi total di pelosok desa dan Posyandu. Mereka berhasil mengurai setiap masalahan sesuai potensi masing-masing wilayah. Dan perjalanan itu tidak sebentar, sampai ODF ini dideklarasikan. Beberapa Posyandu yang sulit bergerak, mereka dekati dengan berbagai trik dan inovasi, mereka juga memanfaatkan program Sanimas  (Dinas Pekerjaan Umum), untuk menambah akses (tentu dengan pertimbangan teknis yang mendukung).

Deklarasi ODF Kecamatan Pronojiwo sendiri dilakukan di lapangan Desa Sumberurip, yang berlatar belakang Gunung Semeru. Gunung tertinggi di Jawa ini, terlihat begitu dekat di lokasi deklarasi, kokoh menjulang tinggi. Sedangkan seremonial dimulai dengan sambutan kedatangan tamu undangan oleh marching band pelajar Kec. Pronojiwo. Kemudian diikuti sambutan Camat Kepala wilayah, pembacaan naskah deklarasi oleh Kepala Desa dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa se wilayah Kec. Pronojiwo, sambuatan Wakli Bupati Lumajang, dan ditutup dengan pentas kesenian tradisional Ludruk. Setting panggung utama deklarasi merupakan pangung pentas seni, dan itu memang ide kreatif tingkat lokal (panitia Kecamatan).

Video lengkap Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kecamatan Pronojiwo, dan Pasrujambe Kab. Lumajang

Video ODF Pronojiwo http://youtu.be/f8gvbOnWPnM

Monday, November 14, 2011

GUNUNG BATOK, JAWA TIMUR

Gunung Batok adalah gunung yang terletak di Jawa Timur dekat dengan Gunung Bromo dan Semeru. Gunung ini satu-satunya gunung mati atau tidak aktif yang terletak di kawasan di Gunung Tengger. Gunung batok Menepati empat wilayah yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

Yang paling depan gunung Batok dan paling belakang gunung Bromo yang sedang erupsi pada abad ke-20, Gunung Batok merupakan bagian dari kaldera gunung Tengger. Sekarang, gunung ini sudah menjadi kawasan wisata di Jawa Timur.

Dalam bahasa Jawa, batok berarti "tempurung kelapa". Penduduk Tengger percaya bahwa Gunung Batok terbentuk dari tempurung kelapa yang ditendang oleh Resi Bima, seorang raksasa sakti, setelah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Anteng untuk memperisterinya.




Saturday, July 30, 2011

TAMAN NASIONAL LORENTZ, PAPUA

Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km² Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.

Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.

Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.

Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz,yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.

Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.




Tuesday, June 28, 2011

GUNUNG ANJASMORO, JAWA TIMUR

Gunung Anjasmoro merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Ketinggian gunung ini ialah 2.277 meter.

Gunung Anjasmoro mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Lihat Video Keindahannya : 


Tuesday, May 10, 2011

GUNUNG ARJUNO, JAWA TIMUR

Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.

Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat di atas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Di samping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuno. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.

Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari Sumberawan, Singosari. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari, Malang dan merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian. Bisa juga melewati Purwosari yang lebih gampang dilewati, karena hanya setengah jam dari jalan raya dan langsung sampai di Tambakwatu.

Lihat Video Keindahannya : 



Wednesday, May 4, 2011

GUNUNG GAMALAMA, TERNATE MALUKU UTARA

Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano kerucut yang merupakan keseluruhan Pulau Ternate, Kepulauan Maluku, Indonesia. Pulau ini ada di pesisir barat Pulau Halmahera yang ada di bagian utara Kepulauan Maluku. Selama berabad-abad, Ternate adalah pusat benteng Portugis dan VOC Belanda untuk perdagangan rempah-rempah, yang telah mencatat aktivitas volkanik Gamalama.

Gunung Gamalama mempunyai ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.
Nama Gunung Gamalama diambil dari kata Kie Gam Lamo ("negeri yang besar").  Gamalama sudah lebih dari 60 kali meletus sejak letusannya pertama kali tercatat pada tahun 1538. Erupsi yang menimbulkan korban jiwa setidaknya sudah empat kali terjadi, dengan korban terbanyak jatuh pada tahun 1775. Kala itu, erupsi Gunung Gamalama melenyapkan Desa Soela Takomi bersama 141 penduduknya. Pasca letusan, di lokasi desa yang berjarak 18 kilometer dari pusat Kota Ternate itu muncul dua danau, yaitu Danau Tolire Jaha dan Tolire Kecil.

Erupsi terakhir dari gunung Gamalama terjadi pada tahun 2003. Letusan tersebut tidak besar dan tidak menimbulkan korban jiwa, namun selama lebih dari satu pekan, letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik yang menutupi langit Ternate. Bandar Udara Sultan Babullah yang merupakan bandar udara utama dan pintu masuk ke Maluku Utara harus ditutup dan sebagian masyarakat mengungsi ke Pulau Tidore yang jaraknya terdekat dari Ternate.

Setelah letusan tahun 2003, Gamalama tidak menunjukkan gejala aktif. Namun mulai sejak tahun 2009, Gamalama kembali menunjukkan aktivitas sehingga status "Waspada" diberlakukan pada gunung tersebut karena aktivitas gunung yang meningkat. Status "Waspada" merupakan level ketiga dalam kewaspadaan gunung berapi aktif.

Pada hari Senin, 5 Desember 2011 terjadi semburan abu vulkanik dari Gunung Gamalama pada pukul 00.08 yang menunjukkan bahwa Gunung Gamalama masih aktif. Gunung Gamalama meletus dan mendorong ribuan warga mengungsi karena semburan abu dan partikel debu setinggi 2.000 meter ke udara yang memuntahkannya ke sebuah kota dekat gunung tersebut. Hal ini menyebabkan status kewaspadaan Gamalama naik menjadi level ketiga, "Siaga".

Pada hari Minggu, 16 September 2012, gunung ini kembali meletus, dari waspada level 2 menjadi siaga level 3 (Kompas, 17 September 2012).

Lihat Video Keindahannya : 


Terima Kasih

Monday, April 4, 2011

GEMES-Bike to Work Lumajang

GEMES GIZI BURUK 
Komunitas GEMES atau Gemar Mengayuh Sepeda, merupakan sebuah komunitas yang mendedikasikan dirinya untuk kesehatan.  Nilai-nilai lain dalam komunitas ini termasuk juga kekompakan dan persaudaraan.
Pada awal berdirinya, Gemes mendapat  support kuat  jajaran Dinas Kesehatan Kab. Lumajang, namuan dalam perkembangannya, berbagai club dan komunitas sejenis saling ber-interaksai dalam  kegiatan GEMES.
Indonesia sebetulnya sangat butuh komunitas-komunitas seperti GEMES ini. Selain sehat, kegiatan mereka murah dan sangat ramah lingkungan, sesuatu yang cukup langka di tengah gerusan budaya konsumtif yang mahal saat ini. Konon, jauh di negara-negara Euro  sana, komunitas semacam ini sedikit banyak sudah membudaya. Secara global mereka menamakannya dengan gerakan bike to work.

Bike to work Indonesia merupakan sebuah konsep yang digagas pertama kali dan berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda yang punya semangat, gagasan dan harapan akan terwujudnya udara bersih di perkotaan, lahirlah KOMUNITAS PEKERJA BERSEPEDA (Bike-to-Work Community) yang kemudian menggagas kampanye pertama penggunaan sepeda ke tempat kerja pada 6 Agustus 2004.  Visi dan Misi dari komunitas B2W-Indonesia merupakan wujud kepedulian mereka terhadap peningkatan kualitas manusia Indonesia secara fisik maupun psikis, serta terhadap permasalahan lingkungan hidup yang terjadi saat ini. (sumber http://b2w-indonesia.or.id/)

Kembali ke GEMES, komunitas nirlaba ini banyak memasukkan unsur sosial dalam berbagai kegiatannya. Kita dapat mengambil contoh beberapa diantaranya, seperti gerakan pemberantasan sarang nyamuk bersama masyarakat, gerakan sosialisasi anti rokok, dan terakhir memberikan bantuan pakaian, sembako, dan makanan pendamping ASI bagi anak dan keluarga gizi buruk.

Salah satu kegiatan sosial GEMES, terekam dalam video berikut : 
 

Wednesday, March 16, 2011

GUNUNG CIKURAY

Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.

Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik.

Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

Lihat Video Keindahannya : 


Terima Kasih

Tuesday, February 22, 2011

Wisata Gunung Baluran


Keindahan Wisata Gunung Baluran Jawa Timur 

Gunung Baluran adalah sebuah gunung di Jawa Timur, Indonesia. Ia berketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung paling timur di Pulau Jawa dan berada di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Lihat Video Keindahannya :