Wednesday, February 12, 2014

Ayat-Ayat Syaiton (?)


THE SATANIC VERSE (?)

Aku senang ngobrol dengan Kyai Kastubi bukan karena masalah kitab kuning yang gundul. Bukan pula karena kyai kampung ini (meminjam terminology Gus Dur), sudah ikut-ikutan menjadi oportunis,menurut simbokku, karena berulang kali ganti kendaraan politik “hanya untuk sekedar” numpang nampang di acara-acara seremonial ulama’- umaro” di kampungku. Juga bukan masalah Ahmadiyah, kitab mujarobat, label halal, fatwa aliran sesat, ONH yang seiya sekata dengan harga minyak goreng curah, dan lain-lain topik pergunjingan remeh temeh di acara infotainment. Aku senang ngobrol dengan kyai Kastubi ternyata karena beliau punya pandangan yang selalu tidak sama dengan pandangan-pandanganku !

Pada saat aku sibuk dengan daftar hujatan ku pada Amerika karena telah menenggelamkan bangsa Irak kembali ke abad pertengahan dan menjarah habis cadangan minyaknya, kyai Kastubi dengan enteng mengatakan persetujuannnya karena AS telah membantu musuh bebuyutannya, mendiang Saddam, karena telah berbuat mubadzir dengan mengobarkan Perang Irak – Iran serta berbuat mubadzir pula dengan keputusan kurang gaweannya dengan menyerang Kuwait.
Pada saat aku bingung mencari literatur tentang Bakteri Sakazaki, beliau bilang berita itu memang telah di setting manis untuk kampanye ASI dan ikutannya (ya dana, kebijakan, opini, dll).

Pada saat aku ikut-ikutan prihatin akan semakin mindernya tentaraku karena alat-alat perangnya sudah tidak layak untuk latihan (apalagi untuk perang beneran), dia bilang itu hanya secuil manuver para broker.
Pada saat aku nerocos berargumen tentang mencari akar penyebab dan alternatif memecahkan masalah gizi buruk dari aspek optimalisasi peran masyarakat pada deteksi dini lewat Posyandu, beliau bilang bahwa cikal bakal masalah itu lahir sejak Bulog dikebiri IMF atas nama Gombalisasi. 

Jauh seberlum Menkes berimprovisasi dengan virus Flu Burung yang berakrab ria dengan adidayanya Amerika, kyai Kastubi telah dengan sinis mengatakan bahwa tidak akan mungkin kita mencari asal muasal Virus Flu Burung yang bikin demam tinggi dan sesak tinggi, dan kematian tinggi ratusan saudara kita. Apalagi dicari dengan menembaki merpati dan membakari ayam dan itik dipekarangan kita. 

Aku sebetulnya malu, karena ternyata reaksiku selalu spontan dikarenakan melihat TV, membaca Koran, Browsing Internet, atau melototi infotainment. Sedangkan Kyai Kastubi tanpa melihat hal itu selalu telah mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri. Jangan-jangan media menjadi the satanic verse bagiku ............... ?

0 comments:

Post a Comment

Join, please