tag:blogger.com,1999:blog-37202639656128490302024-03-06T16:26:54.733+07:00Lumajang’s Social HikingLumajang Vacation, travelers, and social journeyLumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.comBlogger120125tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-40945457789470964722018-11-09T08:30:00.000+07:002018-11-14T12:54:31.471+07:00Yang Smooth<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sebuah Pilihan dari
Sebuah Keharusan</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam sebuah manajemen pengelolaan SDM, biasanya tujuan
utama berupa efisiensi, efektifitas, juga<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>peningkatan produktifitas. Menjadi unik karena sasarannya manusia,
Karena anatomi dan hatinya. Karena proses metabolisme fisiknya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Karena fitrahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bude jamillah sempat mencatat dan mengamati sekilas
perubahan suasa hati pasca suksesi ini. Bude mengekspresikan
perubahan itu dalam beberapa morfologi bahasa. Misalnya, dulu relatif silent.
Sebagian besar olahan yang tersaji di meja makan, tersaji dari dapur kedap
berdinding tebal.Anak-anak minim informasi keruwetan bundanya meramu resep,
mencincang bawang, mengaduk telur, atau mencicip rasa. Anak-anak sering hanya
meraba suasarna dapur. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tlxnHI7B3PIwYHGeA6TP6_p97VEqvtDtO5hzWNxK4b1l-umvt8w3hu5-0o0IN3P3FQVUHb5xza95bk8ar25G78d3MuV5vb-17IT1HN4j0lU1DrsQD843RXZ-ZjjeHDrh9hc9ilQlF7mG/s1600/Lumajang+View.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tlxnHI7B3PIwYHGeA6TP6_p97VEqvtDtO5hzWNxK4b1l-umvt8w3hu5-0o0IN3P3FQVUHb5xza95bk8ar25G78d3MuV5vb-17IT1HN4j0lU1DrsQD843RXZ-ZjjeHDrh9hc9ilQlF7mG/s320/Lumajang+View.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Sementara saat ini, hiruk pikuk dapur, penampakan bahan mentah,
plating, garnies, sering kali dengan mudah diakses anak-anak, jauh sebelum
tersaji di meja makan. Mereka dengan jelas dapat mendengar keluh kesah orang
tuanya meramu resep, mencincang bawang, memeras santan. Bahkan sumpah serapah
mereka saat mata memerah karena enzim<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>propanethial sulphoxide dari irisan bawang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebetulnya, masih menurut bude, semua ini soal pilihan. Jika
diterjemahkan lebih lugas dapat dibilang soal strategi. Strategi orang tua
dalam mengarahkan anak, memotivasi, mendidik. </div>
<div class="MsoNormal">
Banyak pilihan, beberapa pendekatan. Bisa dilakukan
dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>disiplin ketat,
instruksional.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bisa dengan memarahi,
membentak, mempermalukan. Keluarannya mungkin anak akan nurut. Terbentuk
disiplin lurus, patuh. Dan seterusnya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dapat juga dilakukan dengan merengkuh, memotivasi, memberi
suri taulada, memuji. Keluarannya mungkin anak akan nurut. Terbentuk disiplin
lurus, patuh. Dan seterusnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang membedakan jelas soal kualitas. Jelas bude Jamillah.
Dari sono-nya manusia tidak ada yang mau dipermalukan. Merasa dikalahkan.
Disalahkan, atau merasa jadi pecundang. </div>
<div class="MsoNormal">
Dari kenyataan tersebut, maka lahirlah jargon terkenal
filosofi Jawa itu : sugih tanpo bondo, ngluruk tanpo bolo, menang tanpo
ngasorake.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bisa dianalogikan, anak yang dibesarkan dilingkungan
sarkastik, maka dia akan pandai mengumpat. Anak yang dibesarkan di lingkungan
penuh kasih sayang, dia akan pandai memuji dan mengapresiasi. Idiomatik ini
sangat mungkin berlaku universal. Pada semua struktur dan tingkatan. Pun pada
birokrasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bude jamillah membayangkan, bagaimana sebuah birokrasi yang
dibangun dari rasa kekeluargaan. Dibangun dari kebiasaan saling salam, saling
sapa. Birokrasi yang dibangun dari empati, lembut budi. Birokrasi yang tegak
berdisiplin karena sesama mereka berkeluarga dalam rasa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Birokrasi yang malu jika tidak berdedikasi.
Malu ketika ada rasa jengah saat melayani.<br />
<br />
Namun semua selalu ikut alur sunnatullah. Semua ada plus minusnya. Dan ceritanya akan selalu panjang. Seperti kecepatan medsos yang akan selalu membuat sebagian kita terkaget dan tergagap. Semua memungkinkan mengekspresikan konten remeh temeh menjadi reportase. Kadang bisa menjadi semacam shock terapi. Alat berkaca diri. Juga bisa menjadi pemicu benci.<br />
<br />
Penting cek, re cek, tabayyun. Pun pada sebuah keluarga <br />
</div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum diskusi ini usai, bude bilang, anak birokrasi
seperti itu hanya akan lahir dari kasih sayang tulus orang tua yang mengayomi.
Di rengkuhannya, rasa nyaman akan dirasakan ....</div>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-22227447313852816822017-10-02T20:01:00.001+07:002017-10-02T20:15:46.097+07:00Last Minute MR Campaign Lumajang <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Akselerasi Kampanye MR Ala Lumajang</span></span><br />
<br />
<br />
Masih soal Measles rubella, pada tulisan terdahulu <a href="https://lumajangtopic.blogspot.co.id/2017/09/kompetisi-kampanye-imunisasi-mr.html" target="_blank">"Kompetisi" Kampanye MR"</a>, bagaimana diyakinkan bahwa kesimpulan "memble" yang ditulis salah satu kolom Jawa Pos pada capaian MR Lumajang, terlalu prematur. <br />
<br />
Delapan hari kemudian, per 30 September 2017, capaian proyeksi Lumajang tepat pada posisi 99,47%. Hampir klop dengan estimasi Bude Jamillah (waktu itu) dengan melihat <i>trend </i>harian dan akselerasi yang telah dengan sangat luar biasa dilakukan petugas di lapangan.<br />
<br />
Pada akhirnya Pakde Parto yakin bahwa Jatim Oke Lumajang Memble hanya soal diksi rima pantun (oke-memble). Bukan soal lain. Seharusnya bisa juga sih dipilih oke dan kurang kece, atau oke - kurang sae, lanjut Pakde sedikit bersungut.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit5xffRPs__r_GZz7iGBKpRF4GTdmyB-ZE114ruuR2fd7ctJ_93EInwXgLMgsAAXExmag8zZVGBmiy3h0wjq8uYQRp0XjckgHN4b-5O0ysvT3pHx9bWbhn5hS0rb7g_-D3Z-pEztUWxf-u/s1600/P_20170929_131753.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="901" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit5xffRPs__r_GZz7iGBKpRF4GTdmyB-ZE114ruuR2fd7ctJ_93EInwXgLMgsAAXExmag8zZVGBmiy3h0wjq8uYQRp0XjckgHN4b-5O0ysvT3pHx9bWbhn5hS0rb7g_-D3Z-pEztUWxf-u/s320/P_20170929_131753.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antrian MR Mengular sampai luar rumah sakit</td></tr>
</tbody></table>
Kampanye imunisasi MR yang dicanangkan di Jogja oleh Presiden Joko Widodo, 1 Agustus 2017, dilaksanakan serentak diseluruh propinsi di pulau Jawa pada bulan Agustus dan September 2017 ini. Pun demikian di Lumajang Jawa Timur. Dengan latar belakang persoalan yang mendera, hari-hari terakhir kampanye MR di Lumajang menyisakan banyak cerita. Khususnya diseputar upaya akselerasi cakupan yang dilakukan seluruh pihak untuk mempercepat capaian. Memastikan seluruh sasaran telah mendapatkan imunisasi MR.<br />
<br />
Pada minggu-minggu terakhir itu peran penting sangat dirasakan dari tim dokter spesialis anak. Sangat mobile bergerak pada lokasi-lokasi (sekolah, Ponpes, atau tempat lain) dimana keraguan masih tinggi. Baik karena hoax keamanan vaksin, kontra indikasi, isu halal haram atau sebab lain. Tim ini full support. Dari sosialisasi advokasi ulang sampai dengan konseling sasaran. Bahkan salah satu tim berseloroh bilang telinga sampai "mendenging" karena stetoskop terus tercekat hinga ratusan pasien dalam sekali waktu.<br />
<br />
Disudut lain, sehari sebelum <i>deathline </i>masa kampanye MR, ratusan orang mengular di salah satu rumah sakit swasta di Lumajang. Satu hal yang pasti, karena konseling dilakukan oleh tenaga yang sangat dipercaya (dr.Spesialis).Berduyun rela antri untuk mendapatkan imunisasi MR untuk putra-putri mereka. Sesuatu yang seharusnya dengan sangat mudah mereka dapatkan di sekolah, posyandu, atau Puskesmas dekat rumah tinggal mereka. Tanpa mengantri, petugas mendatangi mereka. Vaksin nya sama persis. Satu pabrik dengan yang di rumah sakit. Bahkan tim vaksinatornya sama. Pakde Parto baru "ngeh" bagaimana medsos sangat efektif berpengaruh pada psikologi sosial, apapun yang dibawa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Siang itu juga diterima permintaan tambahan vaksin MR dari rumah sakit umum Dr. Haryoto. Ternyata persediaan vaksin secara cepat menipis karena pasien jauh lebih banyak dari estimasi. Berjubel masyarakat dari berbagai kecamatan rela mengantri untuk imunisasi MR. Selama masa kampanye, rumah sakit ini menerima rujukan imunisasi (karena kontra indikasi, atau sebab lain) dari seluruh wilayah. Namun dua hari terakhir itu, tidak sebatas pasien rujukan yang datang. Sebagian besar juga karena lebih "mantep" memilih jika imunisasi di lakukan di rumah sakit.Sebagian besar dikoordinir desa dan Puskesmas. Sebagian lain datang secara mandiri. <br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX47YxemHh-A_4zeWluOoKcntgZlsmxZW3zdzLV-eBnoFLKdESGucpq7L4Y86Ub5NCe7H4WlKST5r_mq0YiJ-JYo8CiYS19Se56aeyT11793hCt2wpLPkG4sMGpwkEAjHdMrO9DBw_-nLL/s1600/P_20170930_085950.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX47YxemHh-A_4zeWluOoKcntgZlsmxZW3zdzLV-eBnoFLKdESGucpq7L4Y86Ub5NCe7H4WlKST5r_mq0YiJ-JYo8CiYS19Se56aeyT11793hCt2wpLPkG4sMGpwkEAjHdMrO9DBw_-nLL/s320/P_20170930_085950.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">injury time MR campaign</td></tr>
</tbody></table>
Tidak hanya di rumah sakit, pun di Puskesmas Kota, terjadi antrian ratusan masyarakat berbondong memanfaatkan detik-detik terkahir masa kampanye. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Petugas sigap melayani. Sesuatu yang sudah biasa mereka lakukan bahkan berminggu sebelum ini,setiap hari. Sebagai limpahan berbagai pos pelayanan di Posyandu, PAUD, TK, SD, dan SMP. Karena sedang sakit pada saat jadwal MR di sekolah, karena ragu-ragu, atau sebab lain. <br />
<br />
Sekali lagi Pakde Parto teringat fenomena (dua minggu sebelumnya), dimana masyarakat berbondong minta surat keterangan sehat hanya untuk memastikan anaknya memenuhi kualifikasi untuk diimunisasi.Karena isu dan hoax.<br />
<br />
Dari petugas lapangan juga diterima<i> upload</i> foto pelaksanaan imunisasi MR malam hari pada beberapa pos. Sungguh belum pernah terjadi sebelum ini, pembagian <i>shift</i> kerja imunisasi pada malam hari. <br />
<br />
Yang juga secara intens melakukan "<i>push</i>" dan pendampingan dilapangan adalah camat kepala wilayah. Pemantauan dan intervensi dilakukan tim pada masing-masing kecamatan. Seperti yang dilakukan pada salah satu wilayah ini, camat ikut melakukan rekapitulasi cakupan dari masing-masing pos. Mendata Sasaran-sasaran yang belum diimunisasi, beserta masalah yang dihadapinya. Kemudian bersama muspika langsung menjadwalkan sosialisasi dan advokasi. Sungguh sebuah sinkronisasi kerja yang luar biasa, memenuhi tenggat waktu yang tersisa.<br />
<br />
Belum lagi berbagai upaya terkhir untuk negosiasi pada sasaran yang masih "kekeh" pada keputusan untuk tidak ikut program nasional imunisasi MR ini. Beberapa berhasil, sebagian kecil diantaranya mentok. Seperti kegagalan meyakinkan salah satu pos penting di salah satu wilayah. Berombongan lengkap sudah siap dengan logistik vaksin, pelarut, spuit, anafilaktik kit. Sudah berkali datang, sudah berkali pula ditolak. Toh diujung akhir diskusi memang tidak ada sanksi untuk yang menolak kampanye ini. Sesuatu yang tentu (menurut Pakde Parto) kontadiktif dengan roh "massal" pada kampanye ini. Seharusnya negara punya perangkat paksa untuk sesuatu yang diyakii akan berakibat fatal bagi orang lain jika sebagian kelompok menolak imunisasi ini. <br />
<br />
Disudut lain, di ruang kendali rekapitulasi Kabupaten, petugas sibuk download dan konfirmasi laporan pelaksanaan di lapangan. Bertubi email dan WA silih berganti, sebagian konfirmasi angka dan cakupan, sebagian terkait update susulan hasil pelaksanaan. Mengejar target waktu pelaporan hari itu. <br />
<br />
<i>Overall, average ....</i><br />
<br />
Jika dianalisa dengan trend pencapaian harian cakupan MR Lumajang, plus upaya akselerasi terakhir yang luar biasa dari seluruh komponen (seperti gambaran diatas), maka capaian akhir kampanye ini tentu sebuah keniscayaan. Selanjutnya tinggal melakukan sweeping untuk sasaran yang masih tersisa. Memastikan seluruh sasaran telah mendapatkan imunisasi. Mewujudakan Lumajang bebas campak dan rubella. Semoga ...</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-32261284951327350572017-09-24T11:17:00.002+07:002017-09-25T14:18:16.475+07:00"Kompetisi" Kampanye Imunisasi MR?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;"><b>Catatan Kampanye Imunisasi MR Lumajang</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b></b></span><br />
Jawa Pos 22 September 2017 dalam salah satu kolom 'Imunisasi Campak Rubella' nya membuat sebuah judul "Jatim Oke, Lumajang Memble". Judul ini tentu sangat eksotis, mengena, menarik, dan mungkin tendensius, untuk sebuah hiruk pikuk jurnalisme (baca koran). Kata Bude Jamilah, khas tipologi bahasa hoax. Sekali mata melirik judul, jari dan jempol terhipnotis untuk segera klik, <i>like</i>, dan <i>share.</i> Soal isi utuh tulisan tentu hal lain.<br />
<br />
Memble? Saya kira belum bisa dinilai se "menarik" itu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIJiLwq3eYacHzaEaQhTrurJFuVS5bvCjgGIZHNoyIqKApzFHMYfVj6Fc6a9l7xUYfioKatWnUfmzP2UMWguQ7qVOJh3ovmRx2l4bme7zYDzw3gDVG-oEJw9Ilz_sSmKkcxHHGMNoSyuda/s1600/MR+Memble.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="978" data-original-width="1600" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIJiLwq3eYacHzaEaQhTrurJFuVS5bvCjgGIZHNoyIqKApzFHMYfVj6Fc6a9l7xUYfioKatWnUfmzP2UMWguQ7qVOJh3ovmRx2l4bme7zYDzw3gDVG-oEJw9Ilz_sSmKkcxHHGMNoSyuda/s320/MR+Memble.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Pertama karena diatas judul kolom itu ada tulisan "tinggal 8 hari lagi". Jika sedikit saja data dan analisa dilakukan, maka beberapa pertanyaan akan muncul. Masih 8 hari lagi, posisi 77%, plus trend pencapaian harian cakupan MR Lumajang. Saat tulisan ini saya buat, dua hari kemudian, cakupan ada di angka 83,8%. Terdapat kenaikan sekitar 3% per hari, kali 5 hari, sama dengan 15%. Dan capaian akhir akan ketemu 98% (target nasional >95%).<br />
<br />
Sebagai awam saya maklum. Program imunisasi memang tidak hanya bicara soal kekebalan individu. Imunisasi men-syaratkan terwujudnya kekebalan komunitas, sehingga kemudian cakupan harus tinggi (MR >95%) untuk yakin mampu memutus mata rantai penularan campak dan rubella. Yang kemudian mengusik saya, soal target waktu kampanye MR ini. Apakah secara epidemiologi harus berakhir Agustus - September? Mungkin tidak demikian jawabnya, toh dari aspek waktu lain, bahkan ada jeda setahun untuk wilayah diluar Jawa. Dan banyak pertanyaan awam lainnya yang tidak harus saya tulis (bukan domain cah ndeso, ujar bude Jamilah lagi)<br />
<br />
Saya tidak tahu persis.mengapa program ini diberi nama "Kampanye" imunisasi MR?. Bukan Bulan Imunisasi MR misalnya, seperti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Namun yang saya pahami kemudian setelah membaca kolom Jawa Pos ini, bahwa tersirat ada kompetisi dalam program ini. Capaian tiap wilayah akan dibandingkan, lalu dihare luas diberbagai media (medsos, atau lainnya). Tentu hal ini efektif meningkatkan kinerja di lapangan. Diantaranya karena terlecut semangat kompetisi. Berbagai terobosan dilakukan untuk mencapai target. Sistem akan bergerak meningkatkan cakupan.<br />
<br />
Tentu yang harus dipastikan kemudian adalah <b>validitas</b> data cakupan dan sasaran.<br />
<br />
Jika saya mengikuti cerita MR di Lumajang, dapat saya runutkan beberapa hal. Pada awalnya strategi Lumajang memang mengharuskan capaian pelan, tidak secepat Kabupaten Lain. Beberapa hal teknis turut mempengaruhi pemilihan strategi itu, misalnya terkait integrasi dengan program lain, dan pertimbangan teknis lainnya. Lumajang percaya diri dengan strategi ini, walau sebetulnya "sistem kompetisi" sangat mengusik. Sampai kemudian berita liar, hoax khas medos terkait isu kematian anak post MR menyeruak menyebar tak terkendali. <br />
<br />
Isu hoax ini tidak secara cepat dapat diredam petugas di lapangan, diantaranya karena prosedur secara birokratis mengharuskan pembagian level wewenang "hak jawab". Walaupun teknis dan referensi sebenarnya petugas di lapangan yakin dapat meng-counter hoax ini. Penjelasan resmi pusat yang kemudian muncul sudah sangat terlambat. Bude Jamillah bilang- sudah terlanjur terjadi "<i>lost confident</i>". Kita bisa melihat bagaimana sasaran MR baik di lingkup Posyandu, sekolah, bahkan ditingkat petugas sudah sangat tidak nyaman terhadap situasi yang ada. Mungkin belum pernah ada di wilayah lain, fenomena masyarakat berbondong minta surat keterangan sehat untuk memastikan anaknya memenuhi kualifikasi untuk diimunisasi. Bagaimana sekolah kemudian banyak yang mengedarkan <i>inform consent </i>ke wali murid terkait imunisasi MR (sesuatu yang sebetulnya tidak berlaku pada imunisasi massal. Bagaimana kemudian harus dilakukan sosialisasi ulang <i>face to face</i>, sekolah per sekolah, oleh petugas pada level yang lebih tinggi. Sesuatu yang sebelumnya mampu diatasi pada level Puskesmas. dan lain -lain .....<br />
<br />
Namun apapun masalahnya, Dia pemilik skenario. Kita harus selalu khusnudhon terhadap rencanaNYa. Ada hikmah dibalik semuanya. Selalu optimis (sejak awal) menjalankan strategi dan rencananya, sampai 30 September 2017. Demi derajat kesehatan masyarakat, memenuhi hak setiap anak mendapatkan imunisasi, demi masa depan mereka. </div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-11599431212623899522017-03-11T15:53:00.000+07:002017-03-18T20:43:23.500+07:00Yang Kusuka dari Amerika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Daily nates today : recommended environmental health film ..</span></span><br />
(seri catatan harian 04/09/2012)<br />
<br />
<br />
Daily nates today : recommended environmental health film ..<br />
Satu hal yang pasti kusuka dari Amerika adalah filmnya .... selain tentu microsoft, google, dan boeing-nya. Sementara sederet hal lain yang tidak kusuka dari dia,selalu kehadiran mereka di banyak negeri dengan konflik dan perangnya, juga mahalnya CD asli windows 8 mereka ..... he3 .. Dan film erin brockovich, sebagaimana rekomendasi pak Wahyu "pengampu hukum lingkungan kita, hanya sebagian kecil wajah film Amerika yang gamblang merepresentasikan budaya, perjuangan hukum lingkungan, dan sentuhan kemanusiaan yang diracik apik khas sentuhan hollywood, dengan sentilan kuat pada sisi kemanusiaan dan detail plot film.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcCpCcl9iPArHrwiFhalUoB7Bm_k-cRuYNKvO19rEt6BwOcIKPpqUwgaWjKPjEPhoW3ufg76De0flfrG0BJjOimzXF5axCfE_miODOSZN3R7T6X6HIi9GL0rp6EZwX88622Kbr8RuijGP/s1600/SAM_0786.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcCpCcl9iPArHrwiFhalUoB7Bm_k-cRuYNKvO19rEt6BwOcIKPpqUwgaWjKPjEPhoW3ufg76De0flfrG0BJjOimzXF5axCfE_miODOSZN3R7T6X6HIi9GL0rp6EZwX88622Kbr8RuijGP/s320/SAM_0786.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">masih di bandungan Semarang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Erin Brockovich (lahir 22 Juni 1960), adalah seorang aktivis lingkungan berkebangsaan Amerika yang memenangkan gugatan atas kasus pencemaran air minum di California oleh Pasific Gas and Electric Company. Sekarang dia bekerja sebagai presiden Brockovich Research and Consulting dan konsultan untuk Girardi and Keese. Erin Brockovich juga menjadi inspirasi untuk film peraih Oscar yang berasal dari kisah nyata, yang menggunakan namanya sebagai judul film, Erin Brockovich. Julia Roberts memerankan Erin sebagai tokoh utama. Film tersebut dinominasikan untuk 5 piala Oscar, Aktris Utama Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Direktur Terbaik, Gambar Terbaik, Penulisan Naskah Terbaik. Julia memenangkan penghargaan untuk Aktris Utama Terbaik (Wikipedia).<br />
<br />
Tahukah kita (post graduate kesling UGM) bahaya penggunaan Chromium Hexavalent yang dipersoalkan dalam film ini, sehingga erin brockovich berhasil memenangkan gugatan (atas PG&E) terbesar dalam sejarah pengadilan Arbitrasi Amerika Serikat ... ? (tugas baru Prof Sukandarrumidi ... bahas ...!!”</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-45542816562362060922017-03-10T11:33:00.001+07:002017-03-10T11:43:27.246+07:00Seri Catatan Harian-Terjebak Hujan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">TerJebak Hujan di seputar Malioboro</span></span><br />
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">(18 Maret 2012) </span></span></span></span><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-size: large;">Tumpah ruah semburat lintang pukang muncrat di sela ketiak jagad, jadikan pertiwi dihampar selaksa H2O .</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Dan barisan arthropoda melantunkan syair syukur bertubi-tubi, dan geliat basah bumi jadikan rekah senyum simpul spora taenia saginata dan mansomnia banchrofti .</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Di ujung ekor mataku, berjalan tertatih serombongan sales promotion girl Matahari dept Store, berjingkat hindari selingkuh hujan yang kian mendera ..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvItdD1GYfP1fNg78FPG_OPFZM69UB6jILKaY7TO8aMr5T34jsZcEOaZVothvoeZlN-XlOqFMNxykoe8Zoz1xUUrc7_uMWqHHGu6ddkRBpsxrmGIjL3OLNHa2J8TxuyMI27yK9tv44rV4g/s1600/P_20150829_072932.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvItdD1GYfP1fNg78FPG_OPFZM69UB6jILKaY7TO8aMr5T34jsZcEOaZVothvoeZlN-XlOqFMNxykoe8Zoz1xUUrc7_uMWqHHGu6ddkRBpsxrmGIjL3OLNHa2J8TxuyMI27yK9tv44rV4g/s320/P_20150829_072932.jpg" width="320" /></a></div>
<br /> </span></li>
</ul>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-56555906041359255022017-03-02T07:34:00.000+07:002017-03-02T07:34:24.470+07:00Tanah Dijual di Paiton Probolinggo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";"></span></span></div>
<div align="justify">
<span style="color: red;"><span style="font-family: "arial"; font-size: large;">Tanah Strategis DijualTanpa Perantara di Paiton Probolinggo</span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";"><br /></span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";"><br /></span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";">Memenuhi permintaan <b>sahabat</b> yang berencana untuk <span style="font-size: medium;">hijrah</span>, berikut disampaikan kepada pengunjung Blog ini, informasi terkait <span style="font-size: medium;">Penjualan Tanah di Paiton dan Rumah di Lumajang :</span></span></span></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<span style="color: red; font-family: "arial"; font-size: small;"><b>Tanah Pekarangan </b></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Detail Lokasi dan Luas</span></div>
<ul style="text-align: left;">
<li> <div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Luas Tanah 1.073 Ha (sekitar 42x250 meter). Sertifikat dan surat-surat lengkap</span></div>
</li>
<li> <div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Alamat : Jl. Daendles / Raya Paiton Kec.<b> Paiton </b></span><b><span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Kab. Probolinggo – Jatim - </span><span style="font-family: "arial"; font-size: small;">(Sebelah barat PLTU Paiton)</span></b><span style="font-family: "arial"; font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">(Di dekat lokasi saat ini juga sudah berdiri banguna Rumah Sakit Paiton) </span></div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<b><span style="color: red; font-size: medium;">Rumah </span></b></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Detail Lokasi dan spesifikasinya sebagai berikut :</span></div>
<ul>
<li> <div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Luas Tanah – 412 m2</span></div>
</li>
<li> <div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;">Luas bangunan – 200 m2<a href="http://lh6.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sq9Kr8VP6pI/AAAAAAAAAKk/jdfzmL1B1YM/s1600-h/Tampak%20Luar%5B15%5D.jpg"><img alt="Tampak Luar" border="0" height="466" src="https://lh4.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sq9Kw_0pMZI/AAAAAAAAAKs/v9DmTjSWku4/Tampak%20Luar_thumb%5B13%5D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; float: none; margin: 25px 0px 20px;" title="Tampak Luar" width="402" /></a> </span></div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;"><b>Alamat : Jl. Srikaya Gg. Masjid No. 18 Sukodono</b></span></div>
<span style="font-family: "arial"; font-size: small;"><b>Kab. Lumajang - Jatim</b><a href="http://lh6.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sq9K04xXkBI/AAAAAAAAAK0/5E5moFstT4s/s1600-h/Tampak%20Dalam%5B13%5D.jpg"><img alt="Tampak Dalam" border="0" height="361" src="https://lh6.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sq9K5DietgI/AAAAAAAAAK8/eieOu_7v540/Tampak%20Dalam_thumb%5B11%5D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin: 10px auto 15px;" title="Tampak Dalam" width="348" /></a> </span><br />
<br />
<div align="justify">
<span style="color: red; font-family: "arial"; font-size: small;"><b>INFORMASI LENGKAP :</b></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";">- <a href="mailto:munif.arifin@gmail.com">munif.arifin@gmail.com</a></span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial";">- atau telp./WA 081249286834 – BBM 550FEAD0</span></span></div>
<div class="wlWriterEditableSmartContent" id="scid:0767317B-992E-4b12-91E0-4F059A8CECA8:4cf3c9ce-715d-41f7-b9c8-a095df0e63ae" style="display: inline; float: none; margin: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Technorati Tags: <a href="http://technorati.com/tags/tanah" rel="tag">tanah</a>,<a href="http://technorati.com/tags/pekarangan" rel="tag">pekarangan</a>,<a href="http://technorati.com/tags/dijual" rel="tag">dijual</a>,<a href="http://technorati.com/tags/lumajang" rel="tag">lumajang</a>,<a href="http://technorati.com/tags/jatim" rel="tag">jatim</a>,<a href="http://technorati.com/tags/paiton" rel="tag">paiton</a>,<a href="http://technorati.com/tags/probolinggo" rel="tag">probolinggo</a></div>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-66284565814719637882017-02-19T20:44:00.000+07:002017-03-19T10:13:10.808+07:00Pogung Temaram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;"> </span><span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "times new roman"; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">Pogung Temaram Senja Ini </span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;"> (Seri Catatan Harian 17/09/2012)</span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;">Pogung temaram senja ini, bayangnya dilipat cakrawala nun jauh diujung buram pojok kali code</span></span></span></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;">“ Dan sebarisan blekok itu tersengal luruh di atas kepak bumi yang kian tak bersahabat. Tepat diakhir kelokan selokan mataram di depan fak. Kehutanan itu. ... </span></span></span></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;">Dan aku.., sedang masgul direnda celoteh KRS dan sebarisan panjang aksioma, nun jauh disana di cekung kecil julang semeru..” </span></span></span></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;"></span></span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span style="font-size: small;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7-XQccoL_i9Bc0GhI3KVX5HS8eTxrKxEKiXBQ9RIdEOLGy-ga4i-K4dHMud2w5FHO5YLvoylrMAS0cLGz8wsc_e8iiDUyAPZbmZehZ1bKxJoCeEKzHA4q8fMcio0nwcphO72LKDszEh/s1600/P1gadiero.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7-XQccoL_i9Bc0GhI3KVX5HS8eTxrKxEKiXBQ9RIdEOLGy-ga4i-K4dHMud2w5FHO5YLvoylrMAS0cLGz8wsc_e8iiDUyAPZbmZehZ1bKxJoCeEKzHA4q8fMcio0nwcphO72LKDszEh/s320/P1gadiero.JPG" width="320" /></a></div>
</span></span></span></span></li>
</ul>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-79140879041613734782017-02-16T17:00:00.000+07:002017-03-19T17:18:12.731+07:00Global Warming dan Nyi Roro Kidul <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">Global Warming dan Ketajaman Ramalan Joyo Boyo</span></span><br />
(seri catatan harian 25/09/2012)<br />
<br />“Mohon do'a restu teman-teman, sesuai rencana aku pindah topik proposal. Topik baru saya saat ini sudah mendapat respon cukup menggembirakan dari para akademisi dan pengampu mata kuliah di lingkungan IKM - UGM (melalui serangkaian korespondensi yang kami lakukan). Kebanyakan mereka berpendapat, selain eksklusive, langka, menantang secara metodologis, mereka juga sangat apreciate dan respect, karena topik ini mampu menjembatani missing link antara budaya jawa dan environmental health secara global.<br /><br />
Sebagai sharing dapat saya tuliskan topik baru proposal adalah "Global Warming dan Ketajaman Ramalan Joyo Boyo - Studi Tentang Ramalan Hilangnya Beberapa Kota di Jawa Karena Banjir". ..<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2qbH_it0xecDtXOn1WZnv2wVhDF1JBF1CNRyE6gmVxmgsiRh-VdkFU5VTp-orMYbLlJr-Je0YBLRhZ8YUjw9ckqJBTdkWAUX_lGuZ08VQloxF16PnWuTiGM3yW571DGA4NNvOz7esWtt3/s1600/P1010698.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2qbH_it0xecDtXOn1WZnv2wVhDF1JBF1CNRyE6gmVxmgsiRh-VdkFU5VTp-orMYbLlJr-Je0YBLRhZ8YUjw9ckqJBTdkWAUX_lGuZ08VQloxF16PnWuTiGM3yW571DGA4NNvOz7esWtt3/s320/P1010698.JPG" width="320" /></a></div>
Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif "Supranatural Regression" dengan alat ukur wawancara imajiner terukur dengan para tokoh mendiang raja-raja Jawa. Sementara <i>key person</i> koresponden adalah Nyi Roro Kidul, sebagai penguasa wilayah yang secara langsung akan terkena dampak <i>global warming </i>karena mencairnya es di kutub.<br />
<br />Saat ini saya sudah melatih beberapa tenaga pelaksana wawancara yang terdiri dari para dukun terlatih (termasuk dukun cabul-versi pak soend). Dalam<i> informed consent</i> kita, sudah disepakati kedua belah pihak, tidak menggunakan tape recorder atau alat tulis dalam wawancara ini. Sedangkan sebagian besar biaya penelitian terserap pada biaya pengadaan kemenyan, dupa, dan kembang ....”<br /></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-76139010713173353312017-02-15T15:46:00.000+07:002017-03-14T15:50:15.262+07:00Geliat Mood<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Geliat di seputar Pogung Rejo B02</span></span><br />
(catatn harian 03/09/2012) <br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV-T_rJE64xE2usGTZHznKIklV9SScXnF3f1E6W1kLgyN0kUQ4WSHXURBgH2aGJcYfDgueGcKdZQJIQ9jdf07wvdItYtPLzBBeoQ8OZUUZg6koORVTiUPWIjqjslVpGxPH-D3Hk7nAMVns/s1600/SAM_0850.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV-T_rJE64xE2usGTZHznKIklV9SScXnF3f1E6W1kLgyN0kUQ4WSHXURBgH2aGJcYfDgueGcKdZQJIQ9jdf07wvdItYtPLzBBeoQ8OZUUZg6koORVTiUPWIjqjslVpGxPH-D3Hk7nAMVns/s320/SAM_0850.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(lokasi-Taman wisata Bandungan Semarang)</td></tr>
</tbody></table>
Geliat di seputar Pogung Rejo B02 makin menemukan chemistri awalnya. Dengan hilir mudik dan simpang siur para pemburu ilmu itu berburu warnet, foto copy jilid, angkringan, dan free hotspot area. Sementara aku masih disibukkan oleh pencarian jati diri mood dan rasa pada geliat proposal yang smakin kehilangan sentuhan magis sinkronisasi keyboard byon-mouse logitech-browser google chrome Versi 21.0.1180.89 Stable-direct access-dan fresh graduate kesling sisa energi semester 2 ku (yang telah raib ditelan ingar bingar iedul fitri dan tafakur panjang ramadhan itu) .... how about you guys and ladies the best post graduate kesling 2011 ... ? - Just Share .. he3”<br /></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-59970448239862487562017-02-07T13:14:00.000+07:002017-03-14T13:15:27.800+07:00Sambel uleg pandinicus gadieronencis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Sup rattus rattus daun bawang</span></span>(Seri Catatan Harian-09/08/2012)<br /><br />“Menu berbuka spesial puasa dari Kijang Island dan Great Lumajang Distric, bisa pesan via email, nanti kita kirim via google drive :<br /><br />- Oseng - oseng periplanata americana<br />- Sambel uleg pandinicus gadieronencis<br />- Nasi goreng campur musca domestica<br />- Es sirup taenata saginata campur selasih<br />- Rempeyek rayap tungau daun jeruk<br />- Anopheles aedes goreng pedas<br />- Sup rattus rattus daun bawang<br />- Omelet gepeng giardia lambia daun pandan<br />- Rendang goreng trichomonas vaginalis bumbu pala<br />- Soup scabies saos tomat Wuchereria bancrofti”<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirn4vB0Wo97QvrNqVlZBN-xzrrf0ncxNmGaPuuqxh3T1FwX-IruxZdfTA1DJnfUB5ebdTAABKcmyz1gnoht1JHo2ve_vrwePFzmbwGhAKN8HJsTl1pZbEnhHjiFIOWQY4nCpfu7yx4U34a/s1600/Photo-0092.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirn4vB0Wo97QvrNqVlZBN-xzrrf0ncxNmGaPuuqxh3T1FwX-IruxZdfTA1DJnfUB5ebdTAABKcmyz1gnoht1JHo2ve_vrwePFzmbwGhAKN8HJsTl1pZbEnhHjiFIOWQY4nCpfu7yx4U34a/s320/Photo-0092.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-50535980933608627512017-01-25T13:10:00.000+07:002017-03-19T10:21:37.133+07:00Protein Kebo <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Tragedi Iwak Peyek</span></span></b><br />
<span style="font-size: small;"><b>Catatan Harian 27/07/2012 ... </b></span><br />
<br />
“Menanggapi SMS mb "iwak peyek" terkait tragedi kedelei yg berdampak serius terhadap raibnya iwak tahu dan iwak tempe yg pada akhirnya menohok telak komsumsi pokok ketua kelas kita shg hanya menyisakan iwak sambel di piringnya, dengan ini kami himbau agar dapatnya moment ramadhan ini kita jadikan tonggak hijrah dari pola lama memenuhi kecukupan protein sehari-hari kita dari sumber nabati ke hewani.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF7fRwd-RxiCvtK2tPsrjBxX6hUJmeY3xUJD8xfFj-lh3oaBz9QXPCZJVFfNMe4Mt4IpidzT22K7_UbNTW30_hdEs6pQk8vJDijK1Kiduhq-DusjYhpmzbFQJzXwQ_jHvnoVipe3gIXtWe/s1600/Photo-0054.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF7fRwd-RxiCvtK2tPsrjBxX6hUJmeY3xUJD8xfFj-lh3oaBz9QXPCZJVFfNMe4Mt4IpidzT22K7_UbNTW30_hdEs6pQk8vJDijK1Kiduhq-DusjYhpmzbFQJzXwQ_jHvnoVipe3gIXtWe/s320/Photo-0054.jpg" width="320" /></a></div>
Hal diatas sudah lama dilakukan masyarakat disekitar kami, sehingga disana tingkat konsumsi daging sudah diatas rata-rata orang Skandinavia. Sangat mudah dijumpai disini cafe-cafe yang menyediakan berbagai pilihan steak daging, burger, berbagai pilihan omelet daging, kwetiau sapi, lumpia daging kerbau, pepes buaya, pindang belut cah kepiting, bistik daging kuda dengan balutan keju berbahan dasar susu kambing ettawa, dan lain-lain ......”</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-46691970588856421742017-01-03T12:42:00.000+07:002017-03-10T12:46:45.013+07:00Seri catatan Harian - Thesis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Hot Topik : Thesis Kesling UGM 2011, Manifesto Kesling 2011</span></span><br />
(01/07/2012)<br />
<br /><br />
Saudara-saudara ku sebangsa tanah dan sebangsa air, klan kesling post graduate ugm 2011. <br />Perjalanan singkat kita bergumul dengan tatap muka kuliah, tugas copas google kita,ujian dengan ingar bingar diskusi kita ... adalah bukan roh kehadiran kita di Jogja. Skor PAPS dan Acept kita, IP sementara di ph-gmu kita, bukan cermin kedigdayaan dan kesaktian sistem pembelajaran ugm kita. Inti dan cermin kehadiran kita di ruang 310, adalah tugas maha keren penyusunan thesis kita.<br />
<br />
Kita harus menikmati thesis ini, merengkuhnya, memeluknya, dan membuatnya terkapar dengan selaksa intelektualitas kita. Mari kita knock down proposal thesis kita dengan hantaman semburat infra red barcode textbook perpustakaan kita. Kita hadirkan rangkaian panjang beriring pubmed-science direct's journal di thesis kita.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxcsKx0hsfX17AXQtMWva95UJ2XD9r9xUPVGLk8n78YfZg9r0vVypjrX8yJ3Dhlhl1Ir8_Ee5d1qxCJMiYR5eyJrl0Oij1mqvY1ATLhsrjHRawC2WkfVR632YpgidOiVpVv8tSR4BmOSU/s1600/Photo-0063.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxcsKx0hsfX17AXQtMWva95UJ2XD9r9xUPVGLk8n78YfZg9r0vVypjrX8yJ3Dhlhl1Ir8_Ee5d1qxCJMiYR5eyJrl0Oij1mqvY1ATLhsrjHRawC2WkfVR632YpgidOiVpVv8tSR4BmOSU/s320/Photo-0063.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Sahabat ....<br />Thesis ini hanya secuil dari rangkaian panjang penelitian kita. Dalam keseharian kerja di habitat kita nanti, sentuh rutinitas kerja kita dengan hipotesa dan metodologis deduksi & induksi kita. Tulislah semua yang sahabat kerjakan, dan kerjakan semua yang sahabat tuliskan ... dan umumkan pada dunia ... eksistensi kita. Saya percaya, lima tahun lagi, jika kita searching journal di Direct-Acces, akan muncul nama-nama peneliti andal Supandi, MPH, Abdullah Gadir Pua MPH, Selviana Yuantari MPH, Rabbany Karimuna MPH, Septiani Mustar MPH, Nayla Firia MPH, Farid Ayumi MPH, Dwi Gamalama MPH ......”<br /></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-76466728516470279042015-02-01T10:02:00.000+07:002015-02-06T07:53:37.037+07:00Wakil Bupati Lumajang 2015<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Catatan Sosok dan Pilihan Wakil Bupati Lumajang </span></span><br />
<br />
Saat ini, setelah Bupati Sjahrazad Masdar meninggal dunia, berbagai pergunjingan ditengah masyarakat Lumajang terkait siapa sosok pengganti wakil bupati. Sebagaimana kita ketahui, setelah Bupati terpilih berhenti ditengah jalan karena berbagai sebab, maka prosedur secara otomatis menaikkan Wakil Bupati Lumajang (Drs. As'at Malik, M.Ag) menduduki jabatan Bupati,.dan jabatan wakil bupati pengganti beliau-lah saat ini yang ramai dipergunjingkan masyarakat Lumajang.<br />
<br />
Beberapa tokoh dan sosok dari berbagai latar belakang dicoba disandingkan dengan Drs. As'at Malik. Setidaknya menurut beberapa media, tentu bukan didasarkan survey. Sebatas rasan-rasan. Pun demikian yang dilakukan bude jamilah dengan komunitas NTR (Ngrumpi Tanpa Referensi), yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga tulen disekitar rumahnya ini. <br />
<br />
Sebetulnya Bude Jamilah dan komunitasnya masih diselimuti duka mendalam atas berpulangnya putra terbaik Lumajang, Bupati Sjahrazad Masdar yang dikenal sebagai sosok lurus dan cerdas ini. Namun sesuai tipikal ibu-ibu pada umumnya, mereka terusik juga oleh rasan-rasan soal wakil bupati ini. Pun sebagaimana umumnya ibu-ibu, beberapa pilihan mereka jatuh pada kriteria "kegantengan" sosok. Mengandaikan sosok wabub itu yang Aleando lah, yang Arjuna dalam serial Mahabharata lah, yang ganteng kalem serupa SBY lah, dan sosok khas doktrin infotainment lainnya yang terlanjur menghujam di benak mereka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSE9seRGXAQWJjy4izyLzcXnBP23PPWWfP690BonuPJqokta7uCRc_9g0WRAZjm7g8DPqxcsyQXR7AePEHxG8u78AqlA8LW36bZFQGy4ty4_L61ROeSp4pcjSEyK0XUDUCNGOMjcO2yAi/s1600/dr.+buntaran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSE9seRGXAQWJjy4izyLzcXnBP23PPWWfP690BonuPJqokta7uCRc_9g0WRAZjm7g8DPqxcsyQXR7AePEHxG8u78AqlA8LW36bZFQGy4ty4_L61ROeSp4pcjSEyK0XUDUCNGOMjcO2yAi/s1600/dr.+buntaran.jpg" height="215" width="400" /></a></div>
<br />
Dari berbagai seliweran nama dan sosok yang beredar, sebetulnya secara pribadi Bude Jamilah nge-fans sama dr. Buntaran yang Sekda itu. Disamping sosok dokter, pengalaman birokrasi beliau sudah mumpuni. Berbagai jabatan pernah diembannya. Dari Kepala Puskesmas, Kepala Bidang, Asisten Administrasi Sekretariat Pemda, Kepala Dinas, dan saat ini Sekretaris Daerah. Dan menurut catatan bude Jamilah, sosok lain yang sementara beredar belum satupun yang selengkap ini track pengalaman, kiprah dan karirnya.<br />
<br />
Masih menurut Bude jamilah, yang menonjol dari dr. Buntaran saat ini adalah kemampuannya merangkul berbagai komponen masyarakat. Kegandrungan beliau pada gowes, diantaranya mampu menyatukan koordinasi dan hubungan personal yang lebih intens dan dinamis dari berbagai tingkatan birokrasi (tingkatan kepala sampai staf) di Kabupaten Lumajang. Bahkan menurut selentingan khabar, jajaran legislatif pun akan menjadi bagian didalamnya, dalam komunitas bike for fit,fun, and social community.<br />
<br />
Logika sederhana Bude Jamilah membayangkan, jika wabub itu dr. buntaran, maka berbagai kebijakan dan tugas Bupati As'at Malik menjadi lebih aplikatif untuk dilaksanakan. Karena kekompakan perangkat birokrasi dibawahnya sedikit banyak sudah terbangun dan sinkron. Bude jamilah masih sedikit ingat teori koordinasi ketika ikut kelas paket c dulu, bahwa komponen koordinasi itu terdiri atas Komunikasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Mekanism. Dan itu, sedikit banyak, sudah terbangun di era Sekda dr. Buntaran ini. <br />
<br />
Logika Bude Jamilah masih belum mampu "nggrayahi" arah dan kecenderungan pilihan Bupati As'at Malik. Karena hak prerogatif ada di Bupati. Namun Bude masih ingat betul bagaimana kompromi akhirnya dilakukan Gubernur Ahok di Jakarta ketika berhadapan dengan Parpol pengusung. Dan kelemah utama dr. Buntaran, karena beliau murni praktisi profesional, adalah pada basis politik di DPRD. Namun Parpol di DPRD Lumajang sebetulnya juga lemah pada kader yang praktisi profesional di birokrasi. Beberapa sosok yang disebut mereka, diantaranya sebetulnya juga alumni birokrasi (baca pensiunan). Memang pertimbangan politik tidak melulu soal kecakapan dan profesionalitas birokrasi, disana ada kalkulasi parpol (baca partai pengusung), kalkulasi basis massa keagamaan (seperti NU non NU, lainya), dan berbagai kalkuklasi lainnya yang (celakanya tidak mampu diurai Bude jamilah).<br />
<br />
Wallohua'lam Bisshowab ... </div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-78960403881440936902015-01-18T09:24:00.001+07:002015-02-06T07:55:46.080+07:00Sisa Catatan Kecil Air Asia itu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;">Antara Parasut dan Menjinakkan Gravitasi</span></span><br />
<br />
Hal pertama yang menjadi pertanyaa awam saya ketika mendengar Air Asia Hilang kontak adalah, bagaimana sebuah barang dengan harga lebih dari 1 billion rupiah bisa tidak terdeteksi keberadannya ketika loss contact. Saya menjadi khawatir peristiwa Malaysia Airlines tempo hari terjadi pada Air Asia. Khawatir TNI dan Basarnas dengan tanpa kepastian dan keyakinan, akan hiruk pikuk diseantero wilayah koordinat samudra untuk mengendus nya. Alhamdulillah keberadaan Air Asia segera diketahui beberapa hari kemudian. <br />
<br />
Kembali ke pertanyaan awam saya, harga selangit sebuah pesawat, komponen terbesarnya sebetulnya mengarah kemana sih? Aspek kenyamanan, aspek kemanan, pajak, keangkuhan teknologi, atau "ke-ke" yang lainnya? Berapa lapis tool yang dicadangkan sehingga jika sebuah force majeur menimpa sebuah pesawat kita tak lagi dibingungkan lagi dengan hanya pada proses pencarian koordinat keberadaan?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVTcBasiEqJm9omTy9RTmmodRkQhA_CLQ_gXBCsEmRKHzXJtGLE-VBJyFMw_YZcgGbUHDzwEPtKLPawWlco5Jt4Hgaji988RWXAV0d881OnbNwY8ldfJjVob1EXdldbFzLWZqETEpag4w/s1600/blackbox.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVTcBasiEqJm9omTy9RTmmodRkQhA_CLQ_gXBCsEmRKHzXJtGLE-VBJyFMw_YZcgGbUHDzwEPtKLPawWlco5Jt4Hgaji988RWXAV0d881OnbNwY8ldfJjVob1EXdldbFzLWZqETEpag4w/s1600/blackbox.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
Saya menjadi teringat pada (konon) kemajuan teknologi spionase jauh ketika jaman era perang dingin dulu. Bagaimana teknologi Barat mampu membaca (bahkan) sebuah kolom majalah yang dibaca pejabat kremlin.Itu dulu, belum saat ini, ketika era google dan android telah membuat terperangah kita kaum pengguna (bukan barisan pencipta).Bagaimana kenyataan kita tak lagi punya ruang privasi secuilpun dihadapan para pencipta itu. Kita punya acount media sosial di rumah mereka, kita punya email di rumah mereka, kita chatting, upload gambar, mengeluh, menggerutu dan sejuta ekspresi kegalauan kita tulis di server dan hosting mereka. Bahkan kita menyimpang sedikit kerja dan dokumen kita di cloud mereka. Intinya, saya pikir, kita sudah menyerahkan data diri kita pada para pencipta dan pemodal.<br />
<br />
Apalagi sebuah jati diri pesawat semahal dan secanggih itu. Teknologi macam apalagi yang belum sempat dibenamkan pada mereka? Namun ada sedikit otak atik logika awan saya menyangkut itu. Berbagai keterbatasan, kalau boleh diasumsikan sesederhana itu, teknolohi saat ini, diantaranya karena kegagalan teknologi dalam menjinakkan gravitasi. Saya membayangkan bagaimana wajah bumi akan berubah total jika gravitasi bisa dijinakkan. Taruhlah pada sektor transportasi, kemacetan tidak lagi terjadi di daratan jalan raya, di angkasapun akan disibukkan dengan macet dan pengaturan kanal jalur taransportasi. Dan kita tidak akan lagi mendengar pesawat terbang jatuh.<br />
<br />
Ok lah jika ide menjinakkan gravitas terlalu jauh. Lagi-lagi pertanyaan awan saya. Mengapa sebuah pesawat tidak dilengkapi parasut cadangan sebagai pilihan terakhir jika terjadi loss tenaga? Saya membayangkan sebuah pesawat terbang yang turun pelan-pelan dengan parasut besar yang mencekeram kuat body pesawat.Toh pada pesawat tempur, penggunaan parasut untuk membantu proses pengereman sudah biasa digunakan. <br />
<br />
Menyangkut cumulusnimbus? ... akal memang sering lupa diri, teknologi kadang berdiri angkuh ditengah ingar bingar kecanggihannya". Kita juga sering dibodohi dengan casing dan harga. Padahal dihadapan pencipta kita tidak ada apa-apanya ... </div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-25725544447672687312015-01-18T08:20:00.000+07:002015-01-18T08:20:32.193+07:00The Virgin Bamboo Forest<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: red;">
<span style="font-size: large;">Wisata Hutan Bambu Lumajang</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfV0vzKSM8VM6CH1_lV8PTE8ndZjdbSi15XC2Y3dwFdaRdvVMBpOhv7PjC0jxWjOtoiWp5yhtCiTSp0Gjc3F2rsZh8-QOR_fx7Bv_Ma9i4S0T8i4XslfDBZNrCxv2cuMh9Acrt7uNxyjNU/s1600/170120111379.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfV0vzKSM8VM6CH1_lV8PTE8ndZjdbSi15XC2Y3dwFdaRdvVMBpOhv7PjC0jxWjOtoiWp5yhtCiTSp0Gjc3F2rsZh8-QOR_fx7Bv_Ma9i4S0T8i4XslfDBZNrCxv2cuMh9Acrt7uNxyjNU/s200/170120111379.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
Peran penting Hutan bambu di wilayah Penanggal kecamatan Candipuro ini – selain tempat wisata – adalah fungsi besarnya sebagai reservoar air. Di hutan bambu ini tersimpan air bersih dengan debit melimpah. Hutan bambu Penanggal mampu mensuplai air untuk kebutuhan pertanian maupun air bersih masyarakat jauh di sekitar wilayah ini.<br />
<br />
Hutan bambu juga cocok sebagai habitat kera yang hidup nyaman beranak pinak di hutan ini. Untuk lebih. Lebih lengkap gambaran hutan bambu Penanggal lengkap dengan limpahan air bersihnya, sebagaimana dalam video berikut :<br />
<br />
<b><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/kaH3lS5wl48" width="420"></iframe></b> </div>
<br />
<iframe allowfullscreen="" class="youtube-player" frameborder="0" height="390" src="http://www.youtube.com/embed/kaH3lS5wl48
" title="YouTube video player" type="text/html" width="480"></iframe></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-73525379312953797912014-04-06T15:25:00.000+07:002015-01-27T12:10:36.761+07:00Reward PNS Kita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Cerita tentang pegawai negeri, akan selalu menarik untuk dieksploitasi dari sudut manapun. Sudut pandang kita pada Pegawai negeri memang akan sangat banyak - dapat diambil dari berbagai sisi, baik sisi kinerja dan produktifitas, tingkat kesejahteraan dan penggajian, loyalitas, etos kerja, bahkan sampai sisi pilihan politik, tingkat perceraian, angka ketergantungan pada narkoba, an lain lain – dan lain-lain.<br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sm61yBPG3nI/AAAAAAAAAIc/0bWKza4683I/s1600-h/image%5B7%5D.png"><img align="left" alt="image" border="0" src="http://lh6.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sm615Qrq-2I/AAAAAAAAAIg/TnYzX2u3d70/image_thumb%5B5%5D.png?imgmax=800" height="357" style="border: 0px none; display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="image" width="307" /></a><br />
Dan diantara berbagai sudut pandang dan komentar orang, atau pakar, atau yang menamakan diri pakar, atau menyimak obrolan tetangga kiri kanan – agaknya sudut pandang miring (bisa ke kiri atau ke kanan) yang paling sering terdengar. Orang akan sering mendengar komentar berbau kurang simpatik terhadap berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan oleh PNS, mulai dari yang bersifat kurang prinsipil (remeh temeh) – seperti shopping pada jam kantor – sampai yang bersifat prinsipil seperti kasus korupsi (walaupun yang satu ini masih kalah gaung dan proporsionalnya dibandingkan dengan wakil rakyat kita).<br />
<a name='more'></a><br />
Berbagai kenyataan tersebut sepertinya telah mengusik berbagai kalangan, baik pemerintah maupun partikelir. Mereka sibuk merumuskan berbagai teori dan argumentasi terkait perbaikan kinerja dan produktifitas. Sebagian berbicara masalah penegakan disiplin, sebagian lagi antusias menyoroti masalah tingkat kesejahteraan, mentalitas, budaya, keteladanan, sistem, dan lain- lain – dan lain-lain.<br />
<br />
Dari berbagai analisa penyebab diatas, jika di “onceki jerohane” - dengan <i>fish bone</i> misalnya – ceille jek ngelipe cak- maka akan ditemukan seribu akar masalah. Sangat dimungkinkan, ujung tulang dari eksploar itu nantinya akan mengerucut pada satu tersangka, yaitu SISTEM.<br />
<br />
Kita sudah sangat mumpuni dalam hal otak-atik sistem ini. Mungkin dapat dimisalkan pada sistem militer kita. Sistem militer di Indonesia terbukti sakti dan clear, baik aspek sinkronisasi, koordinasi, komunikasi. Loyalitas dan tingkat disiplinnya juga terbukti tidak bisa diragukan lagi, setidaknya sejarah modern kita telah membuktikannya. Kita dapat melihat, sementara di negara lain problem militer masih berkutat pada mentalitas dan loyalitas (baca-kudeta), Indonesia hanya bermasalah pada anggaran dan sistem alutsista.<br />
<br />
Berangkat dari hal diatas sebetulnya kita mampu dalam menciptakan sistem yang konsisten dan produktif. Kemudian apa sebetulnya masalah kita? Apa sebetulnya masalah PNS kita? Sebuah sistem yang belum dapat menyentuh esensi mentalitas? Sebuah sistem yang belum mampu menjelma menjadi budaya? Atau jangan-jangan kita memang belum mempunyai sebuah sistem?<br />
<br />
Dalam sistem pembinaan PNS, antara lain kita sudah lama menyetujui sistem <i>Reward and Punishment</i>. Kita sudah sering mendengar PNS yang diberikan surat peringatan, diturunkan pangkatnya, digelandang ke meja hijau. Semua tindakan itu diniatkan sebagai salah satu media dan sarana pembinaan – katanya. Namun kita jarang mendengar serangkaian reward yang diberikan kepada PNS.<br />
<br />
Suatu tindakan yang seringkali diniatkan sebagai bentuk reward adalah pengangkatan dalam jabatan, artinya diangkat dan menduduki jabatan struktural, baik kepala seksi, kepala bidang, kabag, dan lain-lain. Namun pengangkatan ini sangat mensyaratkan kecukupan pangkat dan golongan. Artinya seorang PNS yang mempunyai pangkat dan golongan yang belum mencukupi untuk menduduki jabatan struktural (maqomnya sebatas di kepala staf ... ) biarpun kinerja dan prestasinya setinggi langit, tidak akan berkesempatan mendapatkan reward versi struktural ini.<br />
<br />
Pertanyaan lain akan sulit dijawab apabila menyangkut indikator dan alat ukur kinerja staf ini. Kalau kinerja pejabat – selama dia mampu mengamankan kebijakan boss n tidak ada masalah dengan koran dan tabloid – amanlah dia. Namun bagi seorang staf, jungkir baliknya dia paleng banter yang tahu hanya kepala seksi, setelah itu wes hewes hewes bablaslah angine .... Maka mungkin benar rasan-rasan sesama kepala staf ini, bahwa yang patheng apel dan yang jarang apel, yang babak belur dihajar SPj dan yang kerja sambil makelar sepeda tidak ada bedanya ... tanggal satu sama-sama gajian !<br />
<br />
Lalu harus dari mana kita memulai gerakan pemberian reward ini ? Minimal sebelum sistem berhasil diciptakan - semacam renumerasinya Depkeu atau Sertifikasinya guru .... kita harus memulainya dari aspek agama dan keyakinan kita. Bahwa kerja adalah ibadah, bahwa kita memang sebuah pribadi yang pantas untuk kemanfaatan bagi orang lain .... <br />
<h4>
<span style="color: red; font-size: 130%;">to be continued ....</span></h4>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-79019998716193226432014-03-12T11:26:00.000+07:002015-01-27T12:12:09.471+07:00DR. HARYOTO HOSPITAL UNHOSPITALITY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgznYBEyNJ4vXYBV6VXD4QXSIcOrfWurDDdVnqH6y29SuUCHbihK12NYTgCZAiv4CkjRtQ7LeYcvXNPA53sAJUfZd1HcGodMmZLxfNapdM7AqG2VV5xRctcXziNn8SYFbcn3-UQJPdUTTjL/s1600-h/rumah+sakit.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgznYBEyNJ4vXYBV6VXD4QXSIcOrfWurDDdVnqH6y29SuUCHbihK12NYTgCZAiv4CkjRtQ7LeYcvXNPA53sAJUfZd1HcGodMmZLxfNapdM7AqG2VV5xRctcXziNn8SYFbcn3-UQJPdUTTjL/s320/rumah+sakit.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304881049975771698" style="cursor: pointer; float: left; height: 107px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 143px;" /></a><br />
<span lang="SV">Kyai Kasrtubi berkunjung di rumah sakit di pinggir kota itu dengan amat ringan dan tanpa beban. Baru memasuki pintu masuk yang diujungya terbentang selasar dan taman pojok yang dilengkapi air mancur dan biorama alam yang terkesan eksklusif, resepsionis yang di bibirnya telah terpasang cetak biru sinyum dan sapa ramah, menyambutnya dengan kesan kuat akan ketulusan.</span><br />
<a name='more'></a><o:p></o:p><span lang="SV"></span> <br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Setelah berbasa-basi sejenak, dengan sigap petugas pengantar mengarahkan Kyai Kastubi ke ruang VI C di lantai 4, tempat Ibu Juminah Kasim dirawat . Mayoritas perawat dan dokter di Rumah Sakit itu telah mengenal Ibu Kasim (begitu Kyai Kastubi memanggilnya ...), karena hampir setiap dua minggu sekali ibu janda tua tanpa anak dari keluarga miskin ini keluar masuk rumah sakit untuk melakukan terapi cuci darah ..</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Ibu Kasim tidak kelihatan bahagia walaupun ruang tempat belau dirawat full AC, kamar mandi dengan pilihan air dingin dan panas, WC duduk, TV, telepon, dan balkon ruang tunggu keluarga yang menghadap taman hijau nan sejuk. Ruangan nyaman itu dipantau dengan CC TV yang dikendalikan dari sebuah ruangan yang selalu mengawasi tiap-tiap blok (terdiri dari 10 kamar). Sewaktu-waktu pasien maupun keluatrga penunggu dapat memanggil dokter jaga melalui jaringan telepon lokal yang terhubung dengan ruang piket dokter dan perawat.</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Birokrasi di rumah sakit itu seperti pada rumah sakit lainnya selalu hanya mensyaratkan KTP dan Kartu Askesnas yang telah dipunyai oleh seluruh penduduk di republik ini. Kyai Kastubi masih ingat dahulu ketika republik ini masih berjubel dengan masalah dan caci maki anak-anaknya, saat dimana untuk mencari bukti kemiskinannnya seseorang harus antre di balai desa dan harus berdebat dengan pihak rumah sakit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Beliau masih ingat ketika menjenguk salah seorang anak sahabatnya yang divonis menderita gizi buruk (waktu itu amat marak di buru para kuli tinta). Anak yang sejak pertama kali divonis telah marasmus dan kwasiorkhor enam bulan lalu itu masih berada di rumah orang tuanya, yang tidak sanggub memberinya visualisai kasih sayangnya dalam bentuk memberikan asupan makan yang layak. Orang tua yang malang itu hanya mampu mengekspresikan kasih sayangnya melalui deraian air mata dan do’a panjangnya siang dan malam. Saat itu Kyai Kastubi berusaha kuat mengajaknya ke rumah sakit dengan jaminan biaya dari Tuhan. </span><br />
<br />
<span lang="SV">Beliau sendiri sebetulnya masih tergolong miskin harta terlebih miskin struktural. Beliau tidak punya link dan koneksi kepada birokrat dan rumah sakit, sesuatu yang saat itu masih mujarab untuk memuluskan pelayanan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Saat secara rutin Kyai Kastubi menjenguk si anak gizi buruk ini selalu beliau salah tingkah. Kebiasaan saat menjenguk memberikan oleh-oleh dan memberikan uang sekedarnya pada pasien atau keluarga pasien, pada saat itu amat berat beliau lakukan. Bukan karena masalah tingkat keikhlasan, namun karena masalah </span><br />
<br />
<span lang="SV">Coverage. Di ruang klas III tempat anak itu dirawat, seperti di rumah sakit lain di republik ini saat itu, ruangan klas III merupakan ruang khusus pasien dari golongan keluarga miskin. Ruang atau bangsal ini ditempati oleh 8 -10 pasien dan keluarga penunggunya yang kesemuanya memang miskin, dan amat butuh bantuan. Ketika memberikan sesuatu kepada salah satu dari mereka tatapan mata yang lainnya sangat membuat Kyai Kastubi tidak enak hati.</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p> </o:p>Ah, itu cerita masa lalu, dan kyai Kastubi amat bersyukur melihat fasilitas perawatan Ibu kasim saat ini. Sistem pelayanan kesehatan betul – betul enak dan kepenak. Pasien tinggal memberikan kartu Askesnas (Asuransi Kesehatan Nasional) yang berbentuk seperti Kartu ATM, kemudian petugas rumah sakit tinggal menggesekkannya pada mesin AHSM (automatic health services machine), maka semuanya akan beres. </span><br />
<br />
<span lang="SV">Informasi yang terpampang di monitor mesin antara lain nama, jenis kelamin, alamat, nomor identitas diri, kode asuransi diri. Informasi dan pelayanan yang terekam pada kode asuransi diri ini antara lain secara otomatis kartu akan nge-link ke sumber pembiayaan kesehatan. Dan untuk Ibu Kasim yang berasal dari Gakin, Klaim pembiayaan akan di tujukan secara otomatis ke rekening Presiden. Senat negeri ini melalui amandemennya telah memberikan amanat kepada pucuk pemimpin negera untuk menanggung biaya kesehatan kaum duafa (yang jumlanya relatif kecil), dan itu tidak sampai menghabiskan 2% dari Anggaran negara yang sebagian besarnya dialokasikan pada research kelautan dan pertanian.</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p></o:p>Siang itu Kyai Kastubi tidak bisa berlama lama di ruang Ibu kasim, karena dokter spesialis spiritual quation telah masuk ruangan untuk observasi akhir sebelum ibu kasim pulang .....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV"><o:p></o:p>Ponorogo, 3 April 2030<o:p></o:p></span></div>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-55132958101089402322014-02-12T14:51:00.000+07:002015-01-27T12:11:31.043+07:00Ayat-Ayat Syaiton (?)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnO72LTMuMzwC0pK1u7ijpufjpKVqxZC6xEHQmOml4UoVCoOhH62OmI6bQ8QVUafqZNyxkrCi-T-8XU17WKfHye3moCOZE6L-Qssi0UUB_5rFznPqVBqeT1KiZUGOP5VA6LUdfXPwjRmy6/s1600-h/ayat+setan.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="EN-US">THE SATANIC VERSE (?)</span></b></span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Aku senang ngobrol dengan Kyai Kastubi bukan karena masalah kitab kuning yang gundul. Bukan pula karena kyai kampung ini (meminjam terminology Gus Dur), sudah ikut-ikutan menjadi oportunis,menurut simbokku, karena berulang kali ganti kendaraan politik “hanya untuk sekedar” numpang nampang di acara-acara seremonial ulama’- umaro” di kampungku. Juga bukan masalah Ahmadiyah, kitab mujarobat, label halal, fatwa aliran sesat, ONH yang seiya sekata dengan harga minyak goreng curah, dan lain-lain topik pergunjingan remeh temeh di acara infotainment. </span><span lang="SV">Aku senang ngobrol dengan kyai Kastubi ternyata karena beliau punya pandangan yang selalu tidak sama dengan pandangan-pandanganku !</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnvNqTkfalpk8lM0Rkp7NFn7UpXi39tb-GycdArydetwIZ7M4oH3aqiIQXpoBEZAh6_bTFzPkn9Csf9QxmWkDEQ-p8OdhRE4d-xUsOxaoJOPS0eGkx9JZ37OgT4Vq497eAmIhch4N5e9xP/s1600/060220131871.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnvNqTkfalpk8lM0Rkp7NFn7UpXi39tb-GycdArydetwIZ7M4oH3aqiIQXpoBEZAh6_bTFzPkn9Csf9QxmWkDEQ-p8OdhRE4d-xUsOxaoJOPS0eGkx9JZ37OgT4Vq497eAmIhch4N5e9xP/s1600/060220131871.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span lang="SV">Pada saat aku sibuk dengan daftar hujatan ku pada Amerika karena telah menenggelamkan bangsa Irak kembali ke abad pertengahan dan menjarah habis cadangan minyaknya, kyai Kastubi dengan enteng mengatakan persetujuannnya karena AS telah membantu musuh bebuyutannya, mendiang Saddam, karena telah berbuat mubadzir dengan mengobarkan Perang Irak – Iran serta berbuat mubadzir pula dengan keputusan kurang gaweannya dengan menyerang Kuwait.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pada saat aku bingung mencari literatur tentang Bakteri Sakazaki, beliau bilang berita itu memang telah di setting manis untuk kampanye ASI dan ikutannya (ya dana, kebijakan, opini, dll).</span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pada saat aku ikut-ikutan prihatin akan semakin mindernya tentaraku karena alat-alat perangnya sudah tidak layak untuk latihan (apalagi untuk perang beneran), dia bilang itu hanya secuil manuver para broker.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pada saat aku nerocos berargumen tentang mencari akar penyebab dan alternatif memecahkan masalah gizi buruk dari aspek optimalisasi peran masyarakat pada deteksi dini lewat Posyandu, beliau bilang bahwa cikal bakal masalah itu lahir sejak Bulog dikebiri IMF atas nama Gombalisasi. </span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Jauh seberlum Menkes berimprovisasi dengan virus Flu Burung yang berakrab ria dengan adidayanya Amerika, kyai Kastubi telah dengan sinis mengatakan bahwa tidak akan mungkin kita mencari asal muasal Virus Flu Burung yang bikin demam tinggi dan sesak tinggi, dan kematian tinggi ratusan saudara kita. Apalagi dicari dengan menembaki merpati dan membakari ayam dan itik dipekarangan kita. </span><br />
<br />
<span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Aku sebetulnya malu, karena ternyata reaksiku selalu spontan dikarenakan melihat TV, membaca Koran, Browsing Internet, atau melototi infotainment. Sedangkan Kyai Kastubi tanpa melihat hal itu selalu telah mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri. Jangan-jangan media menjadi the satanic verse bagiku ............... ?<o:p></o:p></span></div>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-76458589058485305642014-02-11T05:33:00.000+07:002017-09-25T14:45:50.851+07:00Fit and Proper Test<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red; font-size: large;">Fit and Proper Test pada Birokrasi</span><span style="font-size: large;"> – <span style="color: red;">Sebuah Catatan</span></span><br />
<br />
Sejak awal – dan sering timbul tenggelam berganti topik dan gossip – di Lumajang topik <i>fit and proper test</i> relatif stabil menghiasi <i>top topic</i>, baik dimasyarakat maupun di lingkup birokrasi. Dengan jargon peningkatan sumber daya manusia pada birokrasi, yang ditopang dengan madzab transparansi dan akuntability, agaknya topik tersebut cenderung menarik dan <i>up to date</i> untuk diobrolkan di warung-warung seputaran stadion Semeru. <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZCD7gz4jV7-OaufGTitM43Ez-n51_MEECPGPF2yU22fACelYuBwCNrXR9QbWf6mjLVr3NlZ3p4OV5laOXNNwp0F3HaEQFsGtmNJ2BQ-d7d0P1lXzkrg3yX6sylh6v2PdfCcowuUlBYSrS/s1600-h/dasi%5B12%5D.jpg"><img align="right" alt="dasi" border="0" height="267" src="https://lh6.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Su5N3r89MpI/AAAAAAAAALI/2JoLOf4MC8M/dasi_thumb%5B10%5D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 5px;" title="dasi" width="267" /></a> <br />
<br />
Perhatian dan gerakan politis pada jargon peningkatan Sumber Daya Manusia ini memang akan selalu dirasakan relevansinya dan penting untuk ditekankan pada keluarga besar birokrasi – yang agaknya selalu bermasalah dengan kinerja dan tingkat kesejahteraan.<br />
<br />
Pada awal cerita, rencana <i>fit and proper test</i> bagi para calon pejabat tersebut satu paket dengan “janji politis” lainnya – yang kemudian harus diterjemahkan dengan amanah politis. <br />
<br />
Sebetulnya mungkin menjadi sangat logis ketika kita membicarakan <i>fit and proper</i> <i>test </i>ini apabila juga harus kita bicarakan tentang stok. Dengan stok yang melimpah kita perlu semacam media <i>rapid sand filter</i> (meminjam istilah media proses <i>purified </i>air bersih) untuk mendapatkan atau menentukan stok yang cocok bin sesuai dengan tuntutan pasar (masyarakat, user).<br />
<br />
Konon <i>Fit and proper Test</i> dalam bahasa Inggris berarti pantas-patut atau layak (baca kepatutan, kepantasan, kelayakan). Sehingga test ini dapat berarti uji kepatutan, uji kepantasan, atau uji kelayakan – uji Kemampuan dan Kelayakan. Beberapa jenis uji biasanya akan diberikan menyangkut beberapa indikator, diantaranya uji kemampuan (<i>knowledge</i>), ketrampilan (<i>skill</i>) serta masa kerja. Indikator <i>knowledge</i> biasanya akan menyangkut parameter visi, misi, pengetahuan umum, ataupun pengetahuan yang relevan dengan bidangnya. Sedangkan skill dapat menyangkut <i>technical skill</i> dan <i>managerial skill</i>. Untuk uji kepatutan atau kemampuan biasanya akan dilakukan dengan mengaitkannya dengan sikap atau perilaku (<i>attitude</i>) serta masa kerja yang lampau (<i>experience</i>). Sementara indikator lain biasanya akan diberlakukan menyangkuit integritas dan kompetensi.<br />
<br />
Namun kalau kita melihat prasyarat eksternal dengan memasukkan unsur stok atau ketersediaan, terdapat kenyataan yang relatif sulit dibantah, bahwa stok memang terbatas. Bahkan dengan indikator dan kriteria simple tapi wajib yang bernama Golongan, Kepangkatan, dan Masa Kerja, akan sulit mencari pilihan lain. <br />
<br />
Karena kita tahu, jabatan struktural itu ya jabatan politis – walaupun hal tersebut menurut bude Jamilah tidak tepat – namun konvensinya kayaknya demikian. Saya menjadi teringat celotehan mbah Kasan tentang pola pembentukan kabinet di negeri tetangga sebelah – bahwa kabinet yang terbentuk dari sebuah proses ingar bingar demokrasi ujung-ujungnya merupakan kabinet sharing dan balas jasa (dari partai pendukung – begitu menurut pakar di TV One). Dan pada saat itu - tim sukses akan betul-betul sukses - sedangkan tim yang tidak sukses alias tim suksesnya lawan akan betul-betul terpuruk. Dan dogma utamanya adalah loyalitas, loyalitas yang sangat dipersempit pada ranah pribadi, dan bukan loyalitas pada standard profesi apalagi negara (terlalu ndakik-ndakik ?.<br />
<br />
Salah mereka juga sih, sudah dibilang harus netral ya mesti netral. Namun netralitas itu mestinya juga harus berlaku pada seluruh ujung kontestan, lha sama – sama tidak netral tim sukses kemudian sukses, sedang tim yang tidak sukses kemudian terpuruk. Mbah bilang nepotisme itu sunnatulloh .... wallohu a’lam bissawab ...<br />
<br />
Ah itu sudah menjadi cerita lama, dan cerita baru akan segera dimulai (setidaknya menurut sang dalang imajiner) - dan lakon cerita itu bernama Fit and Proper Test. Sebetulnya cerita itu akan mempunyai alur dan ending yang keren apabila tim yang tidak suksespun diberi kesempatan bertanding (seperti yang sudah sangat cantik diperagakan SBY dalam penyusunan konfigurasi pemerintahan pasca Pilpres). . Walaupun range nilai tinggi tentu akan jatuh pada indikator loyalitas – <i>its ok</i> – namun azas keadilan dan transparansi sepertinya akan selalu dicatat di hati masyarakat. Untuk loyalitas - apakah perlu melibatkan metode sumpah pocong dan penggunaan instrumen <i>lie detector</i> – celetuk bude Khasanah ............ mboh bude …… iku ben dadi urusane sedulur seng nggawe dasi wae …..</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-20358158573385713552013-11-28T13:13:00.000+07:002015-01-27T12:16:59.532+07:00Century Bank Show<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red; font-size: large;">Century of Centurious</span><br />
<span style="color: red; font-size: medium;"> </span> <br />
Akhir-akhir ini ide dan minat menulisku cenderung loyo dan mati kutu. Kalau ingin mencari kambing hitam, mungkin dapat kusebut sederet alibi, seperti vitalitas otak yang selalu bermasalah dengan lola (loading lama), atau bombardir blow up media massa terhadap secuil kasus (dari ribuan kasus yang sebenarnya ada). Dan seperti psikologi massa lainnya, informasi media ini sering menina bobokkan fikiran kritis penonton, kemudian perasaan dan fikiran bawah sadarny yang aktif turun naik. Apalagi blow up ini mempunyai trend selalu menggunakan referensi pakar dan yang menamakan diri pakar.<br />
<br />
<a href="http://lh4.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/Sw4cdUI8mCI/AAAAAAAAALs/QenwFvwdhvE/s1600-h/korupsi%5B7%5D.jpg"><img align="left" alt="korupsi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOL5JF3TA-qG25nXXxc4F7kcOHtGgWLkvGRgQbx_QSZ7Y2A-Q9qlA9_9cunCzVklol9V3kT4yTimHMIfhfHJGIbhlCW4Srww-E5GTTnmoSm_6SnP1mNcS3w2Rh15A3xqTagpDnhPIUjXhe/?imgmax=800" height="240" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 5px 5px 10px;" title="korupsi" width="261" /></a> Seorang motivator sempat tergelitik untuk berkomentar atas hiruk pikuk euforia media massa ini, dengan menyayangkan beberapa manuver tokoh yang kebetulan memang telah dianggab antagonis. Mereka telah melakukan usaha yang sia-sia, karena masyarakat sudah amat yakin dengan kesimpulannya. Pertanyaannya - apakah itu inisiatif sang tokoh atau sang tokoh telah menjadi korban industri media (dengan segudang effortnya untuk mencari suku cadang berita). Namun apapun asbabun nuzulnya, saat ini semua memang sudah tergilas industri media, minimal dari sudut opini.<br />
<br />
Namun persoalan menjadi lain ketika media memang mempunyai seperangkat alat bukti yang valid, seperti rekaman percakapan telepon antara Anggodo dan berbagai pihak yang dihubunginya. Walaupun legalitas kekuaatan hukum masih menjadi perdebatan, namun bukti itu telah menghipnotis jutaan rakyat Indonesia dan menggiring opini mereka bahkan sampai pada kesimpulan benar dan salah. Dan ketika beberapa pihak yang telah masuk dalam percakapan itu mencoba menjelaskan, seperti komentar sang motivator diatas, akan mubadzirlah semuanya.<br />
<br />
Its oke, apapun jenis alibi dan manuvernya, saat ini semua sudah jelas siapa yang menang dan siapa yang kalah dari perang opini dan perang pencitraan ini. Masalahnya sekarang bagaimana cara mundur yang terhormat. Cerita itu dimulai ketika Presiden membentuk Tim 8. Kalau boleh diartikan, pembentukan tim ini mungkin sudah di-nawaitu-kan sebagai jalan mundur yang elegan itu. Ketika rekomendasi tim ini di-floor kan ke publik, pada saat itu juga (sebetulnya) tahap perang opini dan pencitraan dimulai. Selanjutnya Presiden tinggal melingkari jawaban betul dan salah yang sudah sangat jelas dapat dibaca. Dan diam-diam saya salut dengan cara Presiden kita meramu kata-kata dan berekspresi dalam intonasi yang sangat pas dalam kapasitasnya. <br />
<br />
Reaksi kurang sepadan sebetulnya justru diperlihatkan oleh para lawyer, sepertinya maqom pengetahuan hukum mereka terlalu jauh meninggalkan maqom intuisi politisnya. Seperti komentar mereka bahwa Presiden harus eksplisit menyampaikan kebijakan dan langkah atas rekomendasi ini. Justru mnenurut saya, pidato presiden sudah sangat eksplisit menanggapi rekomendasi Tim 8. Kejelasan itu menampakkan wujud aslinya, salah satunya ketika Mabes Polri mengumumkan gerbong Mutasi para Patinya (dan sang lakon termasuk di dalamnya). Walaupun masyarakat sangat maklum bahwa mutasi ini skenario mundur teratur yang elegan .... namun harus diakui cara ini ternyata relatif rahmatan bagi pihak yang berperkara. Dan saat tulisan ini di posting, kita masih menunggu skenario-skenario elegan lain dari obyek sasaran rekomendasi Tim 8, mungkinn ada yang telah menemukan cara yang jauh lebih terhormat ?<br />
<br />
Dan cerita ini sepertinya akan terus bergulir ke episode-episode selanjutnya. Sebetulnya sang lakon telah bergeser, dari KPK ke MK !! Pada awal pergantian dari Maestro Jimly Asshiddiqie ke Machfud MD sebenarnya saya sempat kurang rahayu. Permainan cantik yang sempat dibangun Jimly (khawatir) tidak lagi dapat diteruskan Machfud, tapi ternyata produk Madura ini jauh lebih cantik dalam mengocek gerakan tanpa bola. So ... waited next game ....</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-69621144539026000732013-10-08T17:08:00.001+07:002013-10-08T17:08:59.252+07:00Pemandian Alam Lumajang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: red;">
<span style="font-size: large;">Pemandian alam Selokambang dan Jokarto Lumajang</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkZKjmX19KIlxIMJ4SBQliemzkh0Fyw0Q49XHNoGcvHZRMYKPQbn5MDSnHTL-ZCliCOUYxq58GOJiQ_kyt1YfY9yZ-gA8cD8vcgSjH6dd2T0yi2s3ctvtun69Ma7VbeaYBnMgXkgMEnnf/s1600/100_2307.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkZKjmX19KIlxIMJ4SBQliemzkh0Fyw0Q49XHNoGcvHZRMYKPQbn5MDSnHTL-ZCliCOUYxq58GOJiQ_kyt1YfY9yZ-gA8cD8vcgSjH6dd2T0yi2s3ctvtun69Ma7VbeaYBnMgXkgMEnnf/s320/100_2307.JPG" width="320" /></a></div>
Di Lumajang mulai tumbuh wisata pemandian. Pada awalnya di wilayah ini hanya dikenal Pemandian alam Selo Kambang, Jarit dan Kolam Renang Veteran. Setelah itu dibangun Water Park di kawasan Wonorejo – sebagai satu kesatuan konsep kawasan Wonorejo terpadu. Menyusul kemudian berdiri di beberapa kecamatan kolam renang yang memanfaatkan air tanah, seperti di Kec. Yosowilangun dan Tempeh.<br />
<br />
Pemandian alam Selo Kambang yang berjarak sekitar 5 km dari Kota Lumajang (arah Senduro), selain berfungsi sebagai kolam renang juga dimanfaatkan PDAM Lumajang sebagai salah satu sumber air bersih terbesarnya. Selo Kambang juga dimanfaatkan sebagai wisata air lain (perahu wisata) di sisi kolam sebelah selatan, serta budi daya ikan air tawar.<br />
<br />
Berikut sekilas video Pemandian Alam Selo Kambang dan Pemandian Jokarto Kec. Tempeh</div>
<iframe allowfullscreen="" class="youtube-player" frameborder="0" height="390" src="http://www.youtube.com/embed/6nIACb-
LpmI" title="YouTube video player" type="text/html" width="480"></iframe><br />
<br />
Pemandian Jokarto<br />
<iframe allowfullscreen="" class="youtube-player" frameborder="0" height="390" src="http://www.youtube.com/embed/5bBK3V06q94
" title="YouTube video player" type="text/html" width="480"></iframe></div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-75882432738791210912013-10-08T17:08:00.000+07:002013-10-08T17:08:03.405+07:00Peran Wanita dalam Pembangunan Keluarga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="color: red;">Wanita Sebagai Madrasah Utama dalam Pendidikan di Rumah</span></span></span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYikpkDGfM38uD2wWgOCUMz8AG5kYKkIpw95YqJ5U8KYyj10tvyVE8m-SVCp2yohl4Q5i-csCUCLTrVEKq4E11usVeTup-HLJS_VV28vC8igrA7sTonY6YfxpTTDKZQ4XiAjVLhNhWBYC2/s1600/Peran+Wanita+dalam+Pembangunan+Keluarga.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYikpkDGfM38uD2wWgOCUMz8AG5kYKkIpw95YqJ5U8KYyj10tvyVE8m-SVCp2yohl4Q5i-csCUCLTrVEKq4E11usVeTup-HLJS_VV28vC8igrA7sTonY6YfxpTTDKZQ4XiAjVLhNhWBYC2/s320/Peran+Wanita+dalam+Pembangunan+Keluarga.jpg" width="320" /></a>Peningkatan peranan wanita merupakan sebuah topik yang sangat relevan untuk didiskusikan dan diperjuangkan. Sejak era orde baru hingga saat ini peningkatan peranan wanita menjadi sebuah gerakan yang selalu hangat dan menarik untuk kita diskusikan di tengah kehidupan bermasyarakat. Perjuangan itu sebenarnya sudah sejak lama dimulai dan kumandangkan, setidaknya sejak 146 tahun yang lalu, ketika usia RA Kartini menginjak 12 tahun. Pada saat mana beliau harus mengahiri masa sekolahnya di ELS (Europese Lagere School), karena budaya mengharuskan beliau memasuki usia pingit.<br />
<br />
Kita tentu akan sangat terinspirati, bagaiman seorang Kartini, pada saat itu mampu mengubah pemikiran masyarakat Eropa (Belanda) terhadap cara pandang pada wanita pribumi Indonesia. Sesuatu yang sangat tidak dikenal oleh mereka, kecuali kegelapan dan diskriminasi. Dari kumpulan pemikiran RA Kartini melalui ratusan surat dan tulisan “habis gelap terbitlah terang”, beliau tulus dan kuat menggugat dan memperjuangkan kesempatan dan akses pendidikan bagi kaumnya. Kartini muda sudah sangat paham terhadap ketidak adilan yang mengharu biru kaumnya. Tiadanya hak memilih dan menolak perjodohan, bahkan terhadap poligami, tiadanya kesempatan bersekolah, dan berbagai bentuk ketidak persamaan hak lainnya. Kondisi tersebut telah melahirkan pemikiran visioner Kartini yang mampu menerobos hingga ke negeri Belanda, menjadi sumber inspirasi bagi gerakan-gerakan kebangkitan nasional saat itu. <br />
<br />
Walaupun pemikiran Kartini muda sudah sangat maju, mampu meyakinkan ayah beliau bahkan pemerintah hindia belanda, terhadap kesempatan pendidikan bagi Kartini. Kita juga mencatat, ketika pilihan itu sudah sangat terbuka, beliau lebih mendahulukan keluarga. Kartini memutuskan untuk mengesampingkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke Belanda atau Betawi (Jakarta), dan menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat (Bupati rembang saat itu). RA Kartini merencanakan melanjutkan perjauangan itu setelah menikah, antara lain dengan mendirikan Sekolah Khusus bagi kaum perempuan, sebuah impian mulia yang belum sempat beliau tuntaskan. RA kartini lebih memilih membangun keluarga sebagai basis membangun generasi berkualitas.<br />
<br />
Di Indonesia peningkatan peranan wanita diarahkan untuk mencapai kondisi kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dan wanita dalam segala aspek peri kehidupan bermasyarakat kita. Kata sejajar dan bermitra merupakan sebuah kata yang menyiratkan persamaan hak saling menghormati dan bekerja sama. Disana tidak ada dominasi, saling menguasai dan pemaksaan kehendak. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dalam segala sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Pada dunia pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah, pada aspek peningkatan derajat kesehatan dan gizi, maupun peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, pada dasarnya, peningkatan peranan wanita dalam keluarga dan masyarakat diarahkan bagi terciptanya kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dan wanita dalam membina keluarga maupun dalam peran aktif di masyarakat.<br />
<br />
Saat ini kita sudah cukup banyak berbuat untuk meningkatkan peran wanita dalam keluarga. Di bidang ekonomi dan pendidikan anak, misalnya berbagai usaha telah dilakukan, baik melalui penyuluhan maupun bimbingan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan pembinaan tumbuh kembang anak balita. Sementara itu, peningkatan peran wanita dalam masyarakat dilakukan melalui peningkatan berbagai aktivitas wanita di berbagai sektor pembangunan. <br />
<br />
Pembangunan yang dilaksanakan di berbagai bidang terutama pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, kependudukan dan keluarga sejahtera telah berhasil meningkatkan kualitas wanita sehingga peranannya dalam pembangunan lebih nyata. Peranan wanita pada usaha peningkatan pendidikan anak dan remaja antara lain dapat kita lihat pada peran penting mereka pada Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA). <br />
<br />
Di bidang pendidikan, makin banyak wanita yang dapat menempuh pendidikan melalui jalur sekolah yang ditunjukkan oleh makin meningkatnya rasio murid wanita terhadap pria pada berbagai jenjang pendidikan. Peningkatan derajat pendidikan wanita tersebut membawa dampak terhadap meningkatnya partisipasi wanita dalam dunia usaha. Di bidang ketenagakerjaan, ribuan wanita, ibu rumah tangga, menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. <br />
<br />
Dibidang hukum dan perundang-undang, kemajuan pesat sudah banyak dicapai oleh bangsa ini. Berbagai produk hukum dan perundangan dengan semangat melindungi hak dan kewajiban wanita dalam segala aspek kehidupan sudah dibuat. Kita dapat menyebutkan berbagai aspek diantaranya menyangkut persoalan perkawinan, perceraian, serta tata cara kerja bagi pekerja wanita, seperti jam kerja malam dan pemutusan hubungan kerja karena menikah, hamil, dan melahirkan. Tentu yang sudah sangat kita kenal terkait produk hukum ini salah satu diantaranya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. <br />
<br />
Di bidang kesehatan, peran wanita semakin nyata dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Posyandu. Sementara perbaikan derajat kesehatan dan gizi wanita dilakukan terutama melalui kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil dan menyusui. Pelayanan kesehatan dasar secara teratur diselenggarakan di Puskesmas dan Posyandu yang dikelola oleh masyarakat, terutama melalui peran penting organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).<br />
<br />
Peran wanita sebagai bidan juga semakin meningkat, dengan ribuan bidan telah disebar pada hampir seluruh desa di Indonesia. Keberadaan Bidan Desa ini sangat vital untuk mendukung percepatan penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi dan anak, sebagai salah satu target millennium Development Goals (MDGs). Terget ini juga merupakan indikator penting peningkatan human development indeks bangsa. <br />
<br />
Penurunan angka kematian ibu melahirkan merupakan sebuah tujuan yang sangat penting untuk diwujudkan, karena seluruh denyut masa depan generasi kita berawal dari sini. Kita tentu masih ingat, pahlawan dan sumber inspirasi perjuangan emansipasi wanita kita, RA Kartini, menghembuskan nafas terahir karena preeklamsia, tepat 4 hari setelah kelahiran putra pertama sekaligus terakhir, pada tahun ke 25 usia beliau. Sebuah usia produktif yang sangat sayang untuk pejuang dan pemikir sebesar beliau. Dan lebih dari dua dasawarsa sepeninggal beliau, penyebab kematian serupa masih menjadi masalah serius yang harus sama-sama kita perhatikan. Kita harus lebih meningkatkan kepedulian kita pada sanak saudara, tetangga, dan teman kita yang memasuki masa-masa kehamilan dan persalinan. Berikan mereka nasehat, support, dan bantuan untuk mampu mengakses pada fasilitas dan sarana kesehatan yang memadai untuk kesehatan kandungan dan janin mereka.<br />
<br />
Dalam kaitan tersebut, kita juga harus kembali meningkatkan peran penting wanita dalam bidang kependudukan dan keluarga sejahtera. Sejak awal wanita merupakan peserta KB (akseptor) aktif dengan angka partisipasi jauh diatas jumlah akseptor pria. Disamping itu wanita juga juga telah sejak lama berpartisipasi sebagai motivator KB, yang ulet dan handal. Pengaturan kelahiran merupakan jalan terbaik dan entry point penting mewujudkan keluarga berkualitas, sejahtera dan bertartabat.<br />
<br />
Saat ini, menurut hemat kami, peran sentral dan vital wanita pada pembangunan nasional, ada pada peran dan fungsi dalam membangun keluarga. Fungsi ini lebih ditekankan pada fungsi ibu dalam hal mendidik anak-anaknya. Sebagaimana dalam Islam, yang menempatkan menempatkan posisi wanita sebagai madrasah utama dalam pendidikan di rumah. Ibu, mendapat posisi penting sebagai guru besar pendidikan pertama anaknya. <br />
<br />
Saat ini pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan bagi para ibu mengenai pendidikan dan pengasuhan anak balita yang baik dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok bina keluarga balita (BKB). Dengan bertambahnya jumlah ibu yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, diharapkan secara merata, mereka dan keluarganya mampu mendidik dan mengasuh anak balitanya sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berkualitas.<br />
<br />
Dan langkah awal yang sangat menentukan dari peran penting wanita khususnya peran ibu dalam mendidik anak, dimulai pada saat pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada sang buah hati. Salam hormat takzim mari kita haturkan untuk segenap para ibu yang memberikan ASI eklusif kepada anak-anaknya, karena ASI adalah simbol awal ikatan ibu dengan anaknya. Salam hormat kita juga untuk para ibu yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kebanaran dan kejujuran kepada anak-anaknya, dan menjadi sekolah pertama yang dihadapi oleh anak-anaknya.<br />
<br />
Beberapa keistimewaan disebutkan dalam beberapa riwayat, diantaranya bahwa apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya. Serta apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan. Demikian keududukan istimewa para wanita dan para ibu pada peran penting proses reproduksi dan perjuangan membesarkan dan mendidik anak-anaknya.<br />
Dalam Alqur’an pun, disebutkan bahwa perintah menghargai ibu lebih pertama diperintahkan Allah. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)<br />
<br />
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits : Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
<br />
Segala peran penting sudah dibuktikan berhasil diperankan wanita Indonesia. Segala ranah kehidupan yang dahulu merupakan sesuatu yang impossible, sudah berhasil dimasuki para wanita perkasa pertiwi ini. Banyak lahir tokoh dan pemikir, ilmuwan, guru besar, tokoh parpol, mubaligh besar, aktris, lahir dari para wanita. Dan kemitra sejajaran antara pria dan wanita, walaupun belum sempurna, menyiratkan harapan besar akan masa depan cerahnya. <br />
<br />
Sementara itu, situasi kekinian memperlihatkan keprihatinan mendalam kepada kita. Kita dapat menyebut diantaranya, bahwa angka perceraian lima tahun terakhir ini rata-rata naik 70% lebih. Kita juga dapat melihat sedemikian kronis permasalahan pergaulan bebas, norkoba, minuman keras, dan berjibun masalah lain menimpa generasi muda kita. Kita patut menduga bahwa berbagai masalah itu diawali dari rapuhnya pondasi bangunan keluarga, diantaranya karena keluarga broken home. <br />
<br />
Sebagai akhir tulisan ini, sekali lagi mari kita kembali ke jati diri fungsi penting wanita Indonesia yang sering dilupakan, sebagai ibu dan pendidik putra putrinya. Kita mulai itu dari membangun pondasi keluarga yang kokoh. Kita mulai dari memberi suri tauladan kebesaran budi pekerti, sopan santun, hormat kepada orang tua, kehalusan tutur kata dan etika pergaulan, bertetangga, dan bermasyarakat kita. Kita mulai itu dari membentengi keluarga kita dari keganasan budaya instan yang dibangun media. Kita mulai itu dari membudayakan komunikasi penuh kasih sayang antara anak dan orang tua. Dan semua itu, bisa sangat manis diperankan para wanita, para ibu rumah tangga, para ratu dan teladan kita, semoga .....</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-31917679817122839392013-10-08T16:59:00.000+07:002015-01-18T07:19:53.598+07:00Water Park Lumajang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoXubSlkCpbjw2Bhj3vLsDmwx49p-RjsuC6sZ_nYFuaIF24tjuXN0MMsxv7deugr1hElm1fZP3087jZV-rC4J9sOFRqAPlGCDRjHh3nSeOcdst11ZTxp-w1dfPFLQlGRAtdPBcgf3W5Bx3/s1600/021020121680.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoXubSlkCpbjw2Bhj3vLsDmwx49p-RjsuC6sZ_nYFuaIF24tjuXN0MMsxv7deugr1hElm1fZP3087jZV-rC4J9sOFRqAPlGCDRjHh3nSeOcdst11ZTxp-w1dfPFLQlGRAtdPBcgf3W5Bx3/s320/021020121680.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: #cc0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Wisata Anak-anak Water Park Lumajang</span></span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Wisata Water Park Lumajang merupakan satu diantara beberapa kawasan wisata di Kabupaten Lumajang yang memanjakan pengunjung dengan berlimpah air dan permainan air. Water Park berlokasi di Kawasan Wonorejo Terpadu, sebuah kawasan yang pada awalnya dirancang untuk kawasn bisnis dan perdagangan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selain mudah dijangkau dengan kendaraan umum, karena berada tepat dibelakang terminal Bus Wonorejo (terminal utama Lumajang), Lingkungan Water Park yang asri dengan rimbunan pepohonan juga tepat dijadikan pilihan mengisi akhir pekan keluarga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
<br />
<center>
<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/D0SaqsM-Hhk?hl=en&fs=1"></param>
<param name="allowFullScreen" value="true"></param>
<param name="allowscriptaccess" value="always"></param>
<embed src="http://www.youtube.com/v/D0SaqsM-Hhk?hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><center>
</center>
</center>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-89830042344202969372013-07-18T10:10:00.000+07:002015-01-27T12:13:30.318+07:00Biang Cholesterol<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify">
<span style="color: red; font-size: medium;">Seluk Beluk Cholesterol</span></div>
<div align="justify">
Cholesterol saat ini begitu sering diperbincangkan orang. Semua perbincangan mengenai cholesterol cenderung bernuansa negatif dan menakutkan. Cholesterol menjadi kambing hitam berbagi penyakit dan masalah kesehatan, seperti serangan jantung, kegemukan, dan lain-lain. Namun tahukah anda apa sebetulnya cholesterol itu? Berikut sedikit cerita tentang cholesterol.</div>
<div align="justify">
<a href="http://lh3.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/TO8nQZh2GvI/AAAAAAAAAQQ/eYwebmthWMs/s1600-h/reduce-cholesterol%5B5%5D.jpg"><img align="right" alt="reduce-cholesterol" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUa_0ZKGR3sH5frfSsA9BQOlTHsuEYaE1U5YUlfrfXc2RM6a9ptpK0UDMVWt388DAouwyjcHx1RnUdMBxpC4oLfZnLYUyfQPLg-ZBUqg4wX-x33jXhEMAN8d3VxuQDFSBoNNRoNOK9tvCS/?imgmax=800" height="231" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 0px 15px;" title="reduce-cholesterol" width="260" /></a> </div>
<div align="justify">
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah (Wikipedia)</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang kita konsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (aterosclerosis). Akibatnya jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Penderita kolesterol umunya diderita oleh seseorang dengan berat badan tinggi (gemuk), namun tidak tertutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan pola makan yang cenderung rendah serat dan berlemak tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan, sehingga sangat penting untuk selalu menjaga makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak konsumsi makanan berserat. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup. Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan dalam tekanan darah dan risiko diabetes. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung, namun orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih berisiko untuk terkena penyakit jantung. </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok, obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="center">
TAHUKAH ANDA</div>
<div align="center">
Kandungan Kolesterol</div>
<div align="center">
Per 10 gr makanan</div>
<div align="center">
(Sumber-General Hospital Singapura)</div>
<div align="justify">
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td width="21"></td> </tr>
<tr> <td></td> <td></td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="justify">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="48">No</td> <td valign="top" width="228">Nama makanan<br />
Per 10 gr</td> <td valign="top" width="102">Kolesterol<br />
(Mg)</td> <td valign="top" width="132">Katagori</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="48">1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15<br />
16<br />
17<br />
18<br />
19<br />
20<br />
21<br />
22<br />
23<br />
24<br />
25<br />
26<br />
27<br />
28<br />
29<br />
30<br />
31<br />
32<br />
33<br />
34<br />
35<br />
36<br />
37<br />
38<br />
39<br />
40<br />
41<br />
42<br />
43<br />
44</td> <td valign="top" width="228">Putih telor ayam<br />
Taripang (halsom)<br />
Ubur-ubur<br />
Susu sapi non-fat<br />
Daging ayam tanpa kulit<br />
Daging bebek tanpa kulit<br />
Ikan sungai biasa<br />
Daging sapi tanpa fat<br />
Babi tanpa fat<br />
Daging kelinci<br />
Daging kambing tanpa fat<br />
Ikan ekor kuning<br />
Daging asap (ham)<br />
Iga sapi<br />
Iga babi<br />
Daging sapi<br />
Burung dara<br />
Ikan bawal<br />
Daging sapi berlemak<br />
Gajig sapi<br />
Gajig kambing<br />
Daging babi berlemak<br />
Keju <br />
Sosis daging<br />
Kepiting<br />
Udang<br />
Kerang/Siput<br />
Belut<br />
Santan kelapa<br />
Gajih babi<br />
Susu sapi<br />
Susu sapi cream<br />
Coklat<br />
Mentega/margarin<br />
Jeroan sapi<br />
Jeroan babi<br />
Kerang putih/.Tiram<br />
Telor ayam<br />
Jeroan kambing<br />
Cumi-cumi<br />
Kuning telor ayam<br />
Otak sapi<br />
Otak babi<br />
Telor burung puyuh</td> <td valign="top" width="102">0<br />
0<br />
0<br />
0<br />
50<br />
50<br />
55<br />
60<br />
60<br />
65<br />
70<br />
85<br />
98<br />
100<br />
105<br />
105<br />
110<br />
120<br />
125<br />
130<br />
130<br />
130<br />
140<br />
150<br />
150<br />
160<br />
160<br />
185<br />
185<br />
200<br />
250<br />
280<br />
300<br />
300<br />
380<br />
420<br />
450<br />
500<br />
610<br />
1.170<br />
2.000<br />
2.300<br />
3.100<br />
3.640</td> <td valign="top" width="132">Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sehat<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Sekali-kali<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Hati-hati<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Berbahaya<br />
Pantang<br />
Pantang<br />
Pantang<br />
Pantang<br />
Pantang</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuHWUGcLY-Rx-ZeuzR0om1fawKmRiw7cxzu5aByfzMRQsViABFrbsyhl4hDhhGCRmAF2SOMsc3vHgxI4Bvu7qiAYfnvbvkuRfYumbKz8A1590_ERBp1iomo-vxNy5xBDm7kmOce1Cti6OX/s1600-h/clip_image002%5B3%5D.gif"><img alt="clip_image002" border="0" src="http://lh5.ggpht.com/_PU8zpc8MJBs/TO8nVPklzwI/AAAAAAAAAQc/BAOX1Gnx9kY/clip_image002_thumb.gif?imgmax=800" height="3" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline;" title="clip_image002" width="240" /></a></div>
<div align="justify">
Kolesterol normal dalam darah 160-200 mg.Kolesterol tinggi akan mengakibatkan penyakit mendadak seperti hipertensi, stroke, dan bahkan kematian.</div>
</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3720263965612849030.post-36435277121711731832013-06-11T12:16:00.000+07:002015-01-23T11:14:13.409+07:00Pornografi (?)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSBKzLV2IKpNokOX9a2xi3NLHdhrUi2BOusYpOxcvEPzrMxZuobWgMUQTdJ6Y74ggHnJCO8dGZEbCVzQRsbZzY5B84POgZom8yadDSZwloO-BcPfjTwkeoEZZgdtuGsJJLLIKeJI0CYodQ/s1600-h/pornografi2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgosJsGkuxVUS-2Jx5q1M5chQ7GMRsg5gZwk5K6rU0PgOV9zFbqLow3Gcxn_2W_lSRHgeuBWqf0WeCwGRX06OBVWGKszGtlwXtPIfCo6q6aiPea7p9iR267U-kOqWoBL3Yh4J_HItzH3Z8Z/s1600-h/pornografi.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"> </a><br />
<div style="color: red;">
<span style="font-size: large;"><b>DUH … GUSTI KANJENG RATU (HEMAS)</b></span></div>
<br />
Ketika diawal tulisan seorang tokoh perempuan nasioanal membuat kesimpulan cukup menggoda seputar RUU APP dengan mengatakan “bukan arus luar yang dibendung, melainkan pohon realitas di rumah sendiri yang akan dicabut sampai akar-akarnya”, saya sedikit tergoda untuk segera noleh githoke dewe.<br />
Bagaimana realitas bangsa ini dengan carut marut korupsi dan segudang berita tentang aborsi, pergaulan bebas anak cucu tetangga - bahkan anak sendiri, yang dengan gampang ditemui di vedeo phone mereka, dan berbagai dekadensi yang kata mbah kung saya membayangkan saja dahulu tidak akan “ditoleransi”.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSBKzLV2IKpNokOX9a2xi3NLHdhrUi2BOusYpOxcvEPzrMxZuobWgMUQTdJ6Y74ggHnJCO8dGZEbCVzQRsbZzY5B84POgZom8yadDSZwloO-BcPfjTwkeoEZZgdtuGsJJLLIKeJI0CYodQ/s1600-h/pornografi2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSBKzLV2IKpNokOX9a2xi3NLHdhrUi2BOusYpOxcvEPzrMxZuobWgMUQTdJ6Y74ggHnJCO8dGZEbCVzQRsbZzY5B84POgZom8yadDSZwloO-BcPfjTwkeoEZZgdtuGsJJLLIKeJI0CYodQ/s320/pornografi2.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304879351138049826" style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt;" /></a><br />
Agaknya Gusti sangat membanggakan sebuah penelitian “ilmiah” dengan menjadikannya pagar berduri untuk menina bobokkan pohon realitas yang sangat gusti uri-uri. Saya jadi tidak mengerti bagaimana hasil penelitian …. <br />
<a name='more'></a>Sementara di daerah lain menganggap bahwa berciuman adalah wajar bahkan hubungan intim tidak masalah asal sudah ada komitmen menuju jenjang pernikahan, akan dijadikan sebagai akar realitas yang eman-eman untuk diatur (RUU APP). Bukankah (dengan sedikit berimprovisasi) realitas tersebut juga dapat diposisikan sebagai arus luar yang harus kita bendung?<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgosJsGkuxVUS-2Jx5q1M5chQ7GMRsg5gZwk5K6rU0PgOV9zFbqLow3Gcxn_2W_lSRHgeuBWqf0WeCwGRX06OBVWGKszGtlwXtPIfCo6q6aiPea7p9iR267U-kOqWoBL3Yh4J_HItzH3Z8Z/s1600-h/pornografi.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgosJsGkuxVUS-2Jx5q1M5chQ7GMRsg5gZwk5K6rU0PgOV9zFbqLow3Gcxn_2W_lSRHgeuBWqf0WeCwGRX06OBVWGKszGtlwXtPIfCo6q6aiPea7p9iR267U-kOqWoBL3Yh4J_HItzH3Z8Z/s320/pornografi.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304879211844397650" style="float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 117px;" /></a><br />
Jika kita harus menunggu perbaikan sosial ekonomi, kondisi perumahan, kualitas pendidikan, mutu keluarga, dan sederet problem kronis bangsa ini untuk mengeliminir faktor-faktor pendukung sikap permisif remaja kita, sementara kita meributkan salah satu faktor pengeliminir lain (UU APP), kita khawatir kondisi semakin tidak terkendali. Sikap permisif tidak hanya akan menimpa pada remaja namun pada orang-orang tua mereka (Gusti kanjeng bisa mengutip penelitian kasus-kasus perselingkuhan dalam rumah tangga)<br />
<br />
Namun dibalik pro-kontra ini kita sepakat dengan Gusti Kanjeng bahwa Media porno dan blue film bukan satu-satunya faktor penyebab sikap permisif remaja kita, dengan kata lain merupakan “salah Satu” factor (dan mengapa kita mesti ribut mengurai benang kusut dari factor ini ? Mesti kapan kita harus memulai? Menunggu masyarakat Indonesia sehat jasmani, sehat rohani, dan sehat sosial?<br />
<br />
Namun harus diakui UU APP memang masih perlu dipertajam, sehingga aplikatif di lapangan. Semoga</div>
LumajangTopichttp://www.blogger.com/profile/07197209659744020583noreply@blogger.com0