Lumajang Travelers

Lumajang Travelers, Puncak B29, Air terjum Tumpak Sewu, Sgi Tiga Ranu, Ranu Pane Base Camp Semeru Mountains.

Lumajang Social Hiking

Warna Warni Budaya Jawa, Madura, Tengger, rancak tersaji disini.

Lumajang Exotics View

Lembah luas sepanjang kaki Semeru, Gunung tertinggi di Jawa ada disini.

Lumajang Care

Masyarakat care, penuh empati, dihampar senyum, salam, dan sapa.

Harmoni Lumajang

Temukan Harmoni Lumajang diantara serakan awan dan hamparan hijau ladang dan ngarainya.

Sunday, February 1, 2015

Wakil Bupati Lumajang 2015

Catatan Sosok dan Pilihan Wakil Bupati Lumajang

Saat ini, setelah Bupati Sjahrazad Masdar meninggal dunia, berbagai pergunjingan ditengah masyarakat Lumajang terkait siapa sosok pengganti wakil bupati. Sebagaimana kita ketahui, setelah Bupati terpilih berhenti ditengah jalan karena berbagai sebab, maka prosedur secara otomatis menaikkan Wakil Bupati Lumajang (Drs. As'at Malik, M.Ag) menduduki jabatan Bupati,.dan jabatan wakil bupati pengganti beliau-lah saat ini yang ramai dipergunjingkan masyarakat Lumajang.

Beberapa tokoh dan sosok dari berbagai latar belakang dicoba disandingkan dengan Drs. As'at Malik. Setidaknya menurut beberapa media, tentu bukan didasarkan survey. Sebatas rasan-rasan. Pun demikian yang dilakukan bude jamilah dengan komunitas NTR (Ngrumpi Tanpa Referensi), yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga tulen disekitar rumahnya ini.

Sebetulnya Bude Jamilah dan komunitasnya masih diselimuti duka mendalam atas berpulangnya putra terbaik Lumajang, Bupati Sjahrazad Masdar yang dikenal sebagai sosok lurus dan cerdas ini. Namun sesuai tipikal ibu-ibu pada umumnya, mereka terusik juga oleh rasan-rasan soal wakil bupati ini. Pun sebagaimana umumnya ibu-ibu, beberapa pilihan mereka jatuh pada kriteria "kegantengan" sosok. Mengandaikan sosok wabub itu yang Aleando lah, yang Arjuna dalam serial Mahabharata lah, yang ganteng kalem serupa SBY lah, dan sosok khas doktrin infotainment lainnya yang terlanjur menghujam di benak mereka.


Dari berbagai seliweran nama dan sosok yang beredar, sebetulnya secara pribadi Bude Jamilah nge-fans sama dr. Buntaran yang Sekda itu. Disamping sosok dokter, pengalaman birokrasi beliau sudah mumpuni. Berbagai jabatan pernah diembannya. Dari Kepala Puskesmas, Kepala Bidang, Asisten Administrasi Sekretariat Pemda, Kepala Dinas, dan saat ini Sekretaris Daerah. Dan menurut catatan bude Jamilah, sosok lain yang sementara beredar belum satupun yang selengkap ini track pengalaman, kiprah dan karirnya.

Masih menurut Bude jamilah, yang menonjol dari dr. Buntaran saat ini adalah kemampuannya merangkul berbagai komponen masyarakat. Kegandrungan beliau pada gowes, diantaranya mampu menyatukan koordinasi dan hubungan personal yang lebih intens dan dinamis dari berbagai tingkatan birokrasi (tingkatan kepala sampai staf) di Kabupaten Lumajang. Bahkan menurut selentingan khabar, jajaran legislatif pun akan menjadi bagian didalamnya, dalam komunitas bike for fit,fun, and social community.

Logika sederhana Bude Jamilah membayangkan, jika wabub itu dr. buntaran, maka berbagai kebijakan dan tugas Bupati As'at Malik menjadi lebih aplikatif untuk dilaksanakan. Karena kekompakan perangkat birokrasi dibawahnya sedikit banyak sudah terbangun dan sinkron. Bude jamilah masih sedikit ingat teori koordinasi ketika ikut kelas paket c dulu, bahwa komponen koordinasi itu terdiri atas Komunikasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Mekanism. Dan itu, sedikit banyak, sudah terbangun di era Sekda dr. Buntaran ini.

Logika Bude Jamilah masih belum mampu "nggrayahi" arah dan kecenderungan pilihan Bupati As'at Malik. Karena hak prerogatif ada di Bupati. Namun Bude masih ingat betul bagaimana kompromi akhirnya dilakukan Gubernur Ahok di Jakarta ketika berhadapan dengan Parpol pengusung. Dan kelemah utama dr. Buntaran, karena beliau murni praktisi profesional, adalah pada basis politik di DPRD. Namun Parpol di DPRD Lumajang sebetulnya juga lemah pada kader yang praktisi profesional di birokrasi. Beberapa sosok yang disebut mereka, diantaranya sebetulnya juga alumni birokrasi (baca pensiunan). Memang pertimbangan politik tidak melulu soal kecakapan dan profesionalitas birokrasi, disana ada kalkulasi parpol (baca partai pengusung), kalkulasi basis massa keagamaan (seperti NU non NU, lainya), dan berbagai kalkuklasi lainnya yang (celakanya tidak mampu diurai Bude jamilah).

Wallohua'lam Bisshowab ...

Sunday, January 18, 2015

Sisa Catatan Kecil Air Asia itu

Antara Parasut dan Menjinakkan Gravitasi

Hal pertama yang menjadi pertanyaa awam saya ketika mendengar Air Asia Hilang kontak adalah, bagaimana sebuah barang dengan harga lebih dari 1 billion rupiah bisa tidak terdeteksi keberadannya ketika loss contact. Saya menjadi khawatir peristiwa Malaysia Airlines tempo hari terjadi pada Air Asia. Khawatir TNI dan Basarnas dengan tanpa kepastian dan keyakinan, akan hiruk pikuk diseantero wilayah koordinat samudra untuk mengendus nya. Alhamdulillah keberadaan Air Asia segera diketahui beberapa hari kemudian.

Kembali ke pertanyaan awam saya, harga selangit sebuah pesawat, komponen terbesarnya sebetulnya mengarah kemana sih? Aspek kenyamanan, aspek kemanan, pajak, keangkuhan teknologi, atau "ke-ke" yang lainnya? Berapa lapis tool yang dicadangkan sehingga jika sebuah force majeur  menimpa sebuah pesawat kita tak lagi dibingungkan lagi dengan hanya pada proses pencarian koordinat keberadaan?

Saya menjadi teringat pada (konon) kemajuan teknologi spionase jauh ketika jaman era perang dingin dulu. Bagaimana teknologi Barat mampu membaca (bahkan) sebuah kolom majalah yang dibaca pejabat kremlin.Itu dulu, belum saat ini, ketika era google dan android telah membuat terperangah kita kaum pengguna (bukan barisan pencipta).Bagaimana kenyataan kita tak lagi punya ruang privasi secuilpun dihadapan para pencipta itu. Kita punya acount media sosial di rumah mereka, kita punya email di rumah mereka, kita chatting, upload gambar, mengeluh, menggerutu dan sejuta ekspresi kegalauan kita tulis di server dan hosting mereka. Bahkan kita menyimpang sedikit kerja dan dokumen kita di cloud mereka. Intinya, saya pikir, kita sudah menyerahkan data diri kita pada para pencipta dan pemodal.

Apalagi sebuah jati diri pesawat semahal dan secanggih itu. Teknologi macam apalagi yang belum sempat dibenamkan pada mereka? Namun ada sedikit otak atik logika awan saya menyangkut itu. Berbagai keterbatasan, kalau boleh diasumsikan sesederhana itu, teknolohi saat ini, diantaranya karena kegagalan teknologi dalam menjinakkan gravitasi. Saya membayangkan bagaimana wajah bumi akan berubah total jika gravitasi bisa dijinakkan. Taruhlah pada sektor transportasi, kemacetan tidak lagi terjadi di daratan jalan raya, di angkasapun akan disibukkan dengan macet dan pengaturan kanal jalur taransportasi. Dan kita tidak akan lagi mendengar pesawat terbang jatuh.

Ok lah jika ide menjinakkan gravitas terlalu jauh. Lagi-lagi pertanyaan awan saya. Mengapa sebuah pesawat tidak dilengkapi parasut cadangan sebagai pilihan terakhir jika terjadi loss tenaga? Saya membayangkan sebuah pesawat terbang yang turun pelan-pelan dengan parasut besar yang mencekeram kuat body pesawat.Toh pada pesawat tempur, penggunaan parasut untuk membantu proses pengereman sudah biasa digunakan.

Menyangkut cumulusnimbus? ... akal memang sering lupa diri, teknologi kadang berdiri angkuh ditengah ingar bingar kecanggihannya". Kita juga sering dibodohi dengan casing dan harga. Padahal dihadapan pencipta kita tidak ada apa-apanya ...

The Virgin Bamboo Forest

Wisata Hutan Bambu Lumajang

Peran penting Hutan bambu di wilayah Penanggal kecamatan Candipuro ini – selain tempat wisata – adalah fungsi besarnya sebagai reservoar air. Di hutan bambu ini tersimpan air bersih dengan debit melimpah. Hutan bambu Penanggal mampu mensuplai air untuk kebutuhan pertanian maupun air bersih masyarakat jauh di sekitar wilayah ini.

Hutan bambu juga cocok sebagai habitat kera yang hidup nyaman beranak pinak di hutan ini. Untuk lebih. Lebih lengkap gambaran hutan bambu Penanggal lengkap dengan limpahan air bersihnya, sebagaimana dalam video berikut :